Pakar: Kegagalan Konstruksi Sebabkan Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Proses Evakuasi Korban Jadi Sulit
Pakar Teknik Sipil ITS Muji Irawan menilai ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ini disebabkan karena kegagalan konstruksi.
Namun faktanya konstruksi bangunan yang dibangun oleh Ponpes Al Khoziny ini tak begitu kuat sehingga saat runtuh semuanya saling bertumpuk dari lantas atas hingga dasar.
"Nah, pola keruntuhan yang ada terjadi yang ada di lapangan ini pada akhirnya akan menyulitkan untuk proses evakuasi. Kalau memang meskipun runtuh tapi lantai satunya masih cukup kuat, maka akses aksesibilitas untuk mencapai korban itu bisa cukup mudah dicapai," imbuhnya.
Terakhir, Muji kembali mengapresiasi kinerja Basarnas dalam proses evakuasi korban.
Baca juga: Daftar 7 Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Dievakuasi Hari Ke-3, 2 di Antaranya Meninggal
Pihaknya pun mengaku siap untuk membantu Basarnas jika dibutuhkan perhitungan teknis.
"Ini sekali lagi Basarnas luar biasa bekerja dan kita mem-back up kalau dibutuhkan perhitungan perhitungan teknis dan sebagainya, itu kita berada di belakang untuk bisa membantu mem-backup teman-teman Basarnas yang luar biasa."
"Mereka bekerja secara profesional dan grup sehingga kami juga membantu itu dengan senang hati dan bisa berkoordinasi dengan baik," pungkasnya.
Baca juga: Bantuan Logistik Mulai Disalurkan ke Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jatim
7 Korban Berhasil Dievakuasi, Dua di Antaranya Meninggal
Sejumlah korban diperkirakan belum bisa dievakuasi dari reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin (29/09/2025) sekira pukul 15.00 WIB saat sejumlah santri sedang melaksanakan ibadah salat asar.
Bangunan tiga lantai tersebut roboh setelah dilakukan pengecoran pada lantai atas di malam hari sebelum kejadian.
Karena Pondok Pesantren masih dalam proses pembangunan, bagian bawah bangunan sementara digunakan menjadi musala oleh para santri.
Hingga Rabu (1/10/2025) malam, 379 personel Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan.
Baca juga: Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Tanpa Alat Berat, Khofifah: Tak Memungkinkan Dipakai, Berisiko
Diketahui Tim SAR gabungan sepanjang Rabu (1/10/2025) atau hari ketiga pascakejadian berhasil mengevakuasi 7 orang korban.
Dari jumlah itu, 5 korban dievakuasi dalam keadaan selamat, sedangkan 2 dua korban meninggal dunia.
Korban selamat, sejauh ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Notopuro Sidoarjo.
“Yang terbaru, seorang korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 20.22 WIB. Dia selamat, namun perlu penanganan khusus oleh tim medis,” kata Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas dalam keterangan pers yang digelar di Posko Basarnas, Rabu malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.