Minggu, 5 Oktober 2025

Ada Tanda Kehidupan, Basarnas Tak Bisa Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Pakai Alat Berat

Kepala Basarnas mengungkap adanya tanda kehidupan jadi alasan alat berat belum digunakan untuk evakuasi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

SAR Surabaya via KOMPAS.com
GEDUNG PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Mohammad Syafii mengungkap untuk saat ini tim penyelamat belum bisa menggunakan alat berat untuk menyelamatkan korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo. 

Dari 15 titik tersebut, Basarnas juga menemukan adanya tanda kehidupan di sana sehingga proses penyelamatan akan difokuskan pada titik-titik tersebut.

"Hari ini memang sudah masuk di hari ketiga korban yang kita deteksi memang masih ada beberapa. Kita mendeteksi hari ini ada 15 titik yang memungkinkan di situ ada korban."

"Dan dari 15 titik ini kita juga mendeteksi masih ada tanda-tanda kehidupan dari beberapa titik. Sehingga upaya penyelamatan ini menjadi sesuatu yang menjadi prioritas. Mohon doanya dari semuanya."

Baca juga: Robohnya Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Diduga Akibat Pengecoran Tanpa IMB, Santri Ikut Ngecor

Syafii mengungkap saat ini titik fokus penyelamatan Basarnas ada pada enam titik yang terdeteksi tanda kehidupan. 

Korban yang ada di beberapa titik itu juga bisa responsif dan bisa diajak berkomunikasi.

Kini tim penyelamat sedang berusaha untuk membuka akses untuk evakuasi korban.

"Tentunya saat ini kita fokuskan ada enam titik yang kita  dengan fasilitas yang kita miliki, mereka dalam kondisi responsif atau dalam kondisi hidup."

"Dan ada beberapa titik juga dari enam ini kita sudah bisa menjangkau, kita sudah bisa berkomunikasi, tinggal akses untuk menuju korban ini," terang Syafii.

Baca juga: 3 Hari Berlalu, 91 Orang Diduga Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Bangunan Belum Selesai

MUSHALA AMBRUK Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo masih berusaha melakukan evakuasi di area bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh, Senin (29/9/2025) sore. Sementara dari dalam reruntuhan, terdengar suara beberapa orang meminta tolong yang diduga santri.
MUSHALA AMBRUK Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo masih berusaha melakukan evakuasi di area bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh, Senin (29/9/2025) sore. Sementara dari dalam reruntuhan, terdengar suara beberapa orang meminta tolong yang diduga santri. (Tribun Jatim/M Taufik)

Pengasuh Ponpes Al Khoziny K.H. R. Abdus Salam Mujib angkat bicara soal peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di pondoknya. 

Ia mengatakan pembangunan bangunan itu belum selesai meski sudah berjalan sekira sembilan hingga sepuluh bulan. 

Bagian bawah bangunan difungsikan untuk mushola dan lantai atas bakal difungsikan untuk hall atau pusat kegiatan santri.

"Masih pengerjaan. Ini sedang pengerjaan lantai terakhir. Pagi tadi dilakukan pengecoran di lantai atas," ujar Kiai Salam sapaannya pada awak media di lokasi, Senin.

Baca juga: Cerita Tim SAR Evakuasi Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Masih Merespons, Gerakkan Kaki

Saat bangunan tiga lantai itu ambruk, disebutnya ada sejumlah santri sedang jemaah salat Ashar. 

Akibat peristiwa itu, pihak pondok memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan pesantren hingga kondisi benar-benar aman.

"Kami anggap ini sebagai takdir dari Allah. Kami minta semua wali santri dan santri bersabar menunggu proses evakuasi."

"Semoga diberi ganti oleh Allah yang lebih baik, diberi pahala yang tak bisa diutarakan," katanya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rizki Sandi Saputra)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved