Berita Viral
3 Fakta Warga Bentrok dengan Pesilat di Sukoharjo, Berawal dari Geber Motor
Warga dan anggota perguruan silat terlibat bentrok di Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Minggu (28/9/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Warga dan anggota perguruan silat terlibat bentrok di Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (28/9/2025).
Gesekan tersebut viral di media sosial setelah video puluhan remaja saling melempar batu beredar luas.
Dalam rekaman itu, sejumlah remaja terlihat mengenakan atribut silat dengan sabuk warna hijau.
Lantas, berikut sejumlah fakta dalam kejadian ini.
1. Kronologi Kejadian
Bentrokan ini berawal dari adanya kegiatan pengesahan anggota baru perguruan silat yang berlangsung pada siang hari.
Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, anggota perguruan silat ini diduga memainkan gas sepeda motor dengan suara bising saat melintas di kawasan desa itu. Tindakan itu diduga memicu emosi warga.
“(Bentrokan) antara warga dengan pesilat, sekitar 100 anak,” ujarnya saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Minggu (28/9/2025).
Ia menyebut, aksi saling lempar terjadi selepas rombongan pesilat dinilai memancing warga dengan memainkan gas sepeda motor.
“Awalnya bubaran pengesahan, bleyer-bleyer, disoraki, nantang-nantang, lalu lempar-lemparan,” terangnya.
Patroli Polres Sukoharjo yang melintas segera mengamankan situasi.
Lebih lanjut, sampai saat ini belum ada laporan resmi terkait korban luka akibat kejadian itu.
Baca juga: Pesilat Bentrok dengan Warga di Sukoharjo, Berawal dari Geber Motor, Kabur setelah Polisi Datang
“(Korban?) Belum tahu, tadi polisi datang langsung bubar,” ujar Anggaito.
Ia menjelaskan, aksi saling lempar terjadi setelah rombongan pesilat dinilai memancing warga dengan bleyer motor.
“Awalnya bubaran pengesahan, bleyer-bleyer, disoraki, nantang-nantang, lalu lempar-lemparan,” terangnya.
Beruntung, patroli Polres Sukoharjo yang melintas segera mengamankan situasi.
Namun hingga kini belum ada laporan resmi terkait korban luka akibat kejadian itu.
“(Korban?) Belum tahu, tadi polisi datang langsung bubar,” imbuh Anggaito.
Pasca-bentrokan terjadi, aparat kepolisian meningkatkan patroli di sejumlah titik rawan hingga ke wilayah perbatasan untuk mencegah gesekan susulan.
2. Kesaksian Warga
Salah satu warga Desa Toriyo, Tiyo Adi Saputro (30), menceritakan detik-detik terjadinya kericuhan tersebut.
Ia menyebut, suara bising motor mulai terdengar pada sekitar pukul 17.00 WIB.
“Sekitar pukul 5 sore kalau tidak salah. Itu di jalan mulai berisik dengan geber-geber sepeda motor."
"Mungkin warga sini merasa terganggu dan mencoba menegur, tapi responsnya diserang,” kata Tiyo, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa bentrokan hanya berlangsung sekitar 30 menit.
Aksi saling lempar akhirnya berhenti setelah polisi tiba di lokasi.
“Bentrok selesai setelah dari pihak kepolisian tiba di lokasi, langsung pada bubar,” ungkapnya.
3. Tak Ada Korban
Tiyo juga memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut.
Selain itu, rumah warga juga tidak ada yang mengalami kerusakan.
Warga berharap kejadian serupa tak lagi terulang agar kedamaian di Desa Toriyo tetap terjaga.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Bentrok Warga Toriyo Sukoharjo vs Rombongan Perguruan Silat Berakhir Pasca 30 Menit, Tak Ada Korban.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.