Program Makan Bergizi Gratis
Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG, Guru yang Ikut Cicipi Tempe Muntah-muntah
Puluhan siswa SD Negeri Taruna Bakti, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu program MBG.
Guna memastikan hal itu, ia mencoba mencicipi tempe yang terdapat dalam wadah MBG.
Tak lama kemudian, dirinya langsung mengalami mual, mulas, hingga muntah-muntah.
"Sempat muntah beberapa kali, tapi saya langsung melakukan penangan secara mandiri, dengan cara meminum susu steril. Alhamdullilah sudah membaik, meski masih merasa pusing sedikit," tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur Made Setiawan mengatakan, pihaknya mencatat ada sebanyak 35 murid dan satu orang guru SDN Taruna Bakti yang mengalami gejala mual, muntah, dan pusing.
"Laporan yang kami terima, saat ini sebagain banyak para murid sudah membaik. Namun mereka terus kita lakukan pemantauan oleh tim dari Puskesmas juga Dinkes," tuturnya saat dihubungi, Kamis.
Menurutnya, sampai saat ini masih terdapat seorang murid yang menjalani perawatan di Puskesmas Cugenang.
Kemudian, tim survailen masih melakukan pemeriksaan.
"Sejauh kami sudah membawa beberapa sampel makanan berupa tempe, ayam goreng, kentang, dan buncis yang ada di sekolah juga dapur SPPG serta muntahan dari korban yang mengalami keracunan untuk diperiksa di Labkesda Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.
Made menerangkan, pemeriksaan sampel makanan tersebut membutuhkan waktu selama 10 hari, maksimal 14 hari atau dua pekan.
"Biasanya paling cepat itu 10 hari, lamanya dua pekan. Mudah-mudahan saja hasilnya bisa segera cepat keluar demi mengetahui penyebab pasti puluhan murid yang mengalami gejala keracunan," paparnya.
Ia menambahkan, tim dari puskesmas dan dinas kesehatan masih mengumpulkan data terkait kasus ini.
"Sejauh ini masih bersifat sementara ya, soalnya tim di lapangan terus bekerja, kelanjutannya nanti kami informasikan kembali," ujarnya.
Penegak hukum diminta investigasi serius
Terpisah, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad meminta aparat penegak hukum melakukan investigasi secara serius untuk membedakan mana kasus yang murni kelalaian dan mana yang berindikasi kesengajaan dalam kasus siswa keracunan MBG.
“Kita turut prihatin terhadap kejadian-kejadian makan MBG yang saat ini terjadi di beberapa tempat. Tentunya kita meminta kepada BGN (Badan Gizi Nasional) untuk menyikapi hal ini dengan serius. Lalu kemudian kita juga meminta kepada APH (aparat penegak hukum) untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan untuk membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya, sengaja begitu,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.