Siswa Inklusi di Kalsel Tak Masuk Sekolah Usai Dipukul Guru, Pendidik Masih Aktif Mengajar
Siswa inklusi di SMAN 2 Amuntai Kalsel diduga dipukul guru hingga trauma dan tak mau sekolah, kasus dilaporkan ke polisi.
Editor:
Glery Lazuardi
Kepala SMAN 2 Amuntai Arifudin mengatakan pihak sekolah secara kooperatif mengikuti proses yang berlangsung baik dari Polres HSU maupun dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.
“Saat ini guru yang bersangkutan masih aktif mengajar, hari ini kebetulan tidak ada jam mengajar namun kemarin masih mengajar,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Arif juga menyayangkan hal ini terjadi di sekolah, dan dirinya berkomitmen untuk lebih memberikan pengawasan agar tidak ada lagi tindak kekerasan baik verbal maupun fisik di lingkungan sekolah.
Oknum guru sendiri HN merupakan guru fisika yang memang sudah lama mengajar di SMAN 2 Amuntai, sempat menjabat sebagai Wakasek namun kembali menjadi guru pengajar.
Dinas Pendidikan Sayangkan Peristiwa Terjadi
Dinas Pendidikan Kabupaten HSU sangat menyangkan terjadinya dugaan insiden kekerasan yang semestinya tidak dilakukan seorang pengajar.
Meskipun untuk tingkat SMA saat ini dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun, Pemerintah Daerah tetap memberikan perhatian.
Kepala Dinas Pendidikan HSU Rahman Heriadi mengatakan, untuk koordinasi mengenai kondisi sekolah hingga proses belajar mengajar di tingkat SMA memang sangat terbatas karena menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel.
Sedangkan Dinas Pendidikan Kabupaten HSU menangani jenjang PAUD, TK, SD dan SMP.
"Namun kami akan melakukan koordinasi secepatnya mengenai proses yang dilakukan, terlebih siswa tersebut juga merupakan warga HSU dan memberikan perlindungan," ujarnya, Senin (22/9/2025) malam.
Proses perkara adanya dugaan pemukulan guru ke siswa di SMAN 2 Amuntai, masih berlanjut. Ayah korban telah melaporkan ke Polres HSU dan menempuh jalur hukum.
Dari Polres HSU telah melakukan visum dan meminta keterangan dari saksi dan juga korban, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan juga telah melakukan pemanggilan. Dari pihak sekolah juga secara kooperatif mengikuti proses yang berjalan.
Kepala SMAN 2 Amuntai Arifudin mengatakan pihak sekolah secara kooperatif mengikuti proses yang berlangsung baik dari Polres HSU maupun dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan.
“Saat ini guru yang bersangkutan masih aktif mengajar, hari ini kebetulan tidak ada jam mengajar namun kemarin masih mengajar,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Arif juga menyayangkan hal ini terjadi di sekolah, dan dirinya berkomitmen untuk lebih memberikan pengawasan agar tidak ada lagi tindak kekerasan baik verbal maupun fisik di lingkungan sekolah.
Oknum guru sendiri HN merupakan guru fisika yang memang sudah lama mengajar di SMAN 2 Amuntai, sempat menjabat sebagai Wakasek namun kembali menjadi guru pengajar.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id
Sumber: Banjarmasin Post
Prakiraan Cuaca Banjarmasin Rabu, 24 September 2025: Hujan Petir Sore Hari |
![]() |
---|
SMA Taruna Nusantara Buka Lowongan Guru Gelombang 2 2025, Cek Syarat dan Lokasi Penempatan |
![]() |
---|
6 Contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8 PPG Kemenag 2025 |
![]() |
---|
Karyawan Zaskia Mecca Dihajar Pengendara Vespa Pink, Polisi Belum Tangkap Pelaku |
![]() |
---|
Hanung Bramantyo Bakal Lapor Polisi Usai Karyawan Dianiaya di Depan Anaknya, Pelaku Mengaku Anggota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.