Jumat, 3 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Gejala Keracunan Massal Pelajar Usai Menyantap Sajian MBG di Cipongkor: Mual, Muntah, Sesak

Ratusan siswa Cipongkor keracunan MBG, GOR penuh sesak korban terbaring, ambulans hilir mudik evakuasi darurat.

Editor: Glery Lazuardi
Tribunjabar.id / Rahmat Kurniawan
Korban keracunan menu MBG terus berdatangan di GOR Kecamatan Cipongkor Bandung Barat, Senin (22/9/2025). 

Yuyun menambahkan, GOR Kecamatan Cipongkor masih dijadikan posko utama penampungan korban yang mengalami keracunan usai menyantap MBG

"Kami telah mendirikan beberapa posko pelayanan untuk menampung dan menangani para korban. Korban masih terus berdatangan," tandasnya. 

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengungkap data terbaru korban keracunan sajian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor. Hingga Selasa (23/9/2025) sore, ada 393 siswa yang tercatat sebagai korban keracunan.

"Data terbaru yang masuk hingga 16.30 WIB tadi, ada 393 siswa yang tercatat sebagai korban keracunan," kata Plt Kepala Dinkes Bandung Barat, Lia N Sukandar saat dikonfirmasi.

Lia mengungkapkan, mayoritas korban keracunan telah diperbolehkan pulang ke rumah dengan status rawat jalan. Dari 393 korban yang terdata, ada 39 yang masih menjalani rawat inap. 

"Memang masih ada yang rawat inap, tapi mayoritas sudah rawat jalan," ungkapnya.

Lia memberikan data lebih rinci terkait tempat-tempat penanganan korban keracunan sajian MBG. Tempat tersebut meliputi Posko Puskesmas Cipongkor, RSUD Cillin, Posko Kecamatan Cipongkor, RSIA Anugrah, dan Klinik Permata Hati.

Di Posko Puskesmas, ada 93 orang siswa yang tercatat sebagai korban keracunan dan semuanya telah diperbolehkan pulang.

Di RSUD Cillin, ada 32 orang tercatat sebagai korban dengan 18 orang masih menjalani rawat inap.

Di Posko Kecamatan, ada 240 orang yang terdata dan 238 di antaranya telah diperkenalkan pulang. Dua orang masih dirawat.

Lalu, di RSIA Anugrah, ada 22 orang yang tercatat sebagai korban keracunan dan 13 di antaranya masih menjalani rawat inap.

Terakhir, di Klinik Permata Hati ada 6 orang yang tercatat dan seluruhnya masih menjalani rawat inap.

"Memang di paling banyak rawat inap itu ada di RSUD Cililin, masih 18 orang, dan 14 lainnya sudah pulang," ujarnya.

Lia menambahkan, petugas juga telah merinci gejala-gejala keracunan yang dialami siswa. Mulai dari mual (270 orang), muntah (91), pusing (246), diare (36), sakit kepala (45), lemas (78), sesak (100), demam (52), dan sakit perut (107).

"Petugas masih standby untuk melakukan penanganan yang diperlukan," tandasnya. 


Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved