Senin, 29 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Analisa Matematika Penyebab Keracunan MBG, Interval Waktu Bakteri Berkembang hingga Makanan Basi

Bagaimana bisa terjadi keracunan MBG? Ahli matematika dari Universitas 11 Maret (UNS) Surakarta,DR Sutanto Sastraredja mengungkap analisisnya. 

Penulis: Anita K Wardhani
Tribunnews/Mario Christian Sumampow
KERACUNAN MBG -Tampilan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari kedua di SDN 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025). Bagaimana bisa terjadi keracunan MBG? Ahli matematika dari Universitas 11 Maret (UNS) Surakarta,DR Sutanto Sastraredja mengungkap analisisnya.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan kasus keracunan makananan pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan terjadi di berbagai daerah. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Diantara kasus keracunan MBG ini ditemukan makanan dalam kondisi basi atau rusak saat diterima siswa. 

Baca juga: Ribuan Keracunan Selama 9 Bulan MBG Dilaksanakan, Ini Jumlah Korban Versi Istana, BGN, dan JPPI

Bukti makanan MBG basi hingga memicu keracunan ini mengutip Survei CISDI & KPAI (Juli–Agustus 2025)
1.624 responden siswa dari 12 provinsi diketahui 583 siswa (ekitar 35,9 persen) menyatakan pernah menerima makanan basi atau rusak.

Banyak keluhan dari berbagai daerah jika nasi basi, sayur bayam asam, lauk berbau.

Bahkan di Cianjur, Garut, Banggai Kepulauan: Gejala keracunan muncul setelah konsumsi makanan berkuah santan, ikan saus, dan sayur mentah.

Tentu secara kelayakan, kondisi makanan ini tak layak konsumsi. 


“Makanan basi itu bukan makanan yang layak untuk dimakan. Dampaknya bisa menimbulkan sakit perut, keracunan, hingga infeksi,"kata dr. Tan Shot Yen dikutip dari Kompas.com.

Analisa Matematika Makanan Basi hingga Picu Keracunan MBG

Bagaimana bisa makanan basi ini terjadi? Ahli matematika dari Universitas 11 Maret (UNS) Surakarta,DR Sutanto Sastraredja mengungkap analisisnya. 

Sutanto Sastraredja adalah seorang akademisi dan matematikus asal Solo yang mengajar di Universitas Sebelas Maret (UNS). Ia lahir pada 2 Maret 1971 dan memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang matematika terapan dan pengembangan ekonomi, termasuk gelar doktor dari Université Bordeaux di Prancis.

"Hanya butuh 8 jam bakteri berkembang biak dan bikin basi makanan gratis yang disajikan untuk siswa di siang hari," demikian tulis Sutanto Sastraredja dikutip dari instagramnya.

Dosen Fakultas MIPA / S-1 Matematika UNS ini memajang sebuah foto grafik pertumbuhan bakteri. 

grafik koloni bakteri
BAKTERI PENYEBAB MAKANAN BASI - Grafik pertumbuhan bakter pada makanan. Bagaimana bisa makanan basi ini terjadi? Ahli matematika dari Universitas 11 Maret (UNS) Surakarta,DR Sutanto Sastraredja mengungkap analisisnya.

Dari grafik tersebut dapat dijelaskan jika makanan bisa aman maka ada syaratnya. 

"Kalau disimpan di suhu agak dingin bisa 20 jam aman," sambungnya. 
 
Ahli matematika lulusan  Université Catholique de l’Ouest d’Angers, Prancis ini pun seolah menyoroti maraknya keracunan MBG yang jumlahnya ribuan. 

"Sudah 5000 siswa lho....menjelaskan dg grafik," imbuhnya. 

Saat dihubungi Tribunnews.com, Sutanto Sastraredja merincikan, grafik ini dibuat berdasar model matematika logistik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan