Program Makan Bergizi Gratis
Program MBG Bangkalan Jadi Sorotan seusai Dua Kali Ditemukan Ulat dalam Menu
Kasus penemuan ulat pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di dua sekolah di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur di hari yang berbeda.
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Madura, Jawa Timur tengah menyorot program Makanan Bergizi (MBG) untuk siswa Sekolah Dasar (SD).
Program MBG adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok rentan, seperti siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi angka malnutrisi dan stunting.
Program ini merupakan inisiatif dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun fondasi kesehatan dan kesejahteraan bangsa, serta turut menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM dan produsen rakyat dalam rantai pasoknya.
Baru-baru ini, Pemkab Bangkalan menemukan kemunculan ulat pada menu MBG di sekolah yang berada di Desa Paseseh dan SDN Bumi Anyar 1, Kecamatan Tanjung Bumi.
Menu MBG di SDN Bumi Anyar 1 ditemukan adanya ulat sayur pada Selasa (23/9/2025).
Sedangkan di sekolah yang berada di Desa Paseseh terdapat ulat belatung pada Jumat (19/9/2025).
Menanggapi hal tersebut, Satuan Tugas (Satgas) MBG Pemkab Bangkalan telah menggelar pertemuan dengan penyedia dan pengelola makanan pada Selasa kemarin.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, H Moh Yakub, dan Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Nur Chotibah, serta Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Restu JK Bumi Anyar, As’ariyadi, dan Kepala Koordinator SPPG Kabupaten Bangkalan, Ivan Mahardika Yusuf di Ruang Rapat Wakil Bupati Bangkalan.
“Ini kejadiannya bukan sekali, tapi sudah dua kali. Pertama Jumat (19/9/2025), ditemukan ulat di dua SD; Bumi Anyar dan Paseseh, menurut dinas kesehatan ini terindikasi karena adanya lalat yang hinggap dan bertelur, ulatnya berwarna putih, belatung. Tetapi tidak sempat dikonsumsi,” ungkap Satgas MBG Pemkab Bangkalan, Dr Bambang Budi Mustika, MPd, Selasa (23/9/2025), dikutip dari TribunMadura.com.
Oleh sebab itu, Bambang menekankan bahwa Satgas MBG Pemkab Bangkalan perlu lebih waspada dan teliti ke depannya.
Menindak lanjuti temuan tersebut, Satgas MBG akan menggelar pembinaan bagi seluruh kepala SPPG, para ahli gizi, serta 16 pengawas dapur di Kabupaten Bangkalan pada hari ini, Rabu (24/9/2025).
Baca juga: Ada Ribuan Kasus Keracunan, Puan hingga Said Abdullah Minta Pemerintah Evaluasi Total Program MBG
“Kejadian tadi pagi ulatnya beda dengan yang Jumat kemarin, pagi tadi ulat sayur yang berasal dari sayur yang pencuciannya kurang bersih. Walaupun tadi kepala SPPG bilang sudah dicuci pakai air garam, namun masih terjadi karena SPPG Bumianyar menaungi 4000 siswa,” jelas Bambang yang juga menjabat Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bangkalan.
Bambang menambahkan, langkah pertama yang dilakukan Satgas MBG Pemkab Bangkalan adalah memberikan pembinaan yang disusul dengan memberikan pelatihan kepada para petugas gizi MBG oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan.
“Ternyata belum pernah mendapatkan pelatihan gizi. Nanti biar dikoordinir semua petugas gizi yang ada untuk mendapatkan pelatihan dari dinas kesehatan,” pungkas mantan Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan itu.
Sementara itu, Kepala SPPG JK Restu Bumi Anyar, As’ariadi menegaskan, para pekerja telah mengikuti semua petunjuk teknis (juknis) yang ada di dapur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.