Minggu, 5 Oktober 2025

Berita Viral

Markas Brimob di SBT Maluku Digeruduk Warga, Buntut Anggota Brimob Keroyok Satu Keluarga

Sebanyak 17 anggota Brimob diduga menganiaya satu keluarga di Bula, Maluku. Picu aksi protes warga dan organisasi kemasyarakatan.

TribunAmbon.com/Haliyudin
BRIMOB KEROYOK WARGA – Pada Selasa (23/9/2025), warga sipil bersama LSM, organisasi kepemudaan, dan kelompok kemahasiswaan menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Brimob Kota Bula. Mereka menuntut pertanggungjawaban atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Brimob terhadap warga setempat. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 17 anggota Brimob diamankan setelah terjadi pengeroyokan di sebuah rumah warga di kawasan Pantai Pos, Desa Bula, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku.

Para anggota Brimob diduga menganiaya pemilik rumah bernama Abdul Haji Rumaday beserta istri dan keluarganya.

Identitas para korban yakni Jamina Rumadedey (26), Abdul Haji Rumaday, Dessy Rumaday (31), Jamila rumaday (51), Ranja Rumaday (20), Alfaris Rumaday (2), da Safitri Rumaday (4). 

Aksi pengeroyokan yang terjadi pada Senin (22/9/2025) sekitar pukul 11.46 WIT.

Akibat tindakan para anggota Brimob, Abdul Haji Rumaday mengalami luka memar di wajah dan goresan di tangan.

Korban lain mengalami pemukulan, bahkan kakak Abdul Haji Rumaday mengalami pelecehan setelah handuk yang dikenakannya ditarik paksa oleh oknum Brimob.

Pemicu pengeroyokan keributan di sebuah pesta pernikahan pada Minggu (21/9/2025) yang berujung pada pemukulan seorang anggota Brimob oleh tamu pesta.

Abdul Haji Rumaday dituding sebagai pelaku pemukulan sehingga rumahnya didatangi anggota Brimob.

Brimob adalah satuan elite Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas menangani situasi berisiko tinggi seperti terorisme, kerusuhan, dan kejahatan bersenjata.

Markas Brimob Batalyon B Pelopor Kompi III, Kota Bula, Maluku digeruduk ratusan warga yang menuntut kasus ini diusut tuntas, Selasa (23/9/2025). 

Massa terdiri dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta sejumlah organisasi yakni HMI, IMM, GMNI dan KAHMI.

Baca juga: 5 Personel Brimob Pelindas Ojol Affan Belum Disidang Etik, Ini Penjelasan Polri

Sebuah mobil truk dan alat pengeras suara digunakan untuk orasi di depan Markas Brimob.

"Kita datang disini hanya menuntut keadilan, kalian bukan preman, kalian ada pengayom masyarakat," ujar Zilkifli Sengan selaku orator.

Ia menyayangkan sikap anggota Brimob yang melakukan kekerasan ke warga karena permasalahan pribadi.

"Seharusnya melindungi kami sebagai masyarakat Indonesia, kalau seperti ini sudah seharusnya ada reformasi Polri," tegasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi, menyatakan tim gabungan dari Provost Brimob dan Propam Polda Maluku telah diterjunkan ke Bula. 

Tindakan para anggota yang menyerang warga dianggap melanggar hukum dan tidak akan ditolerir.

"Polda Maluku tidak akan melindungi oknum-oknum yang terbukti melakukan kesalahan dan pelanggaran hukum. Pasti diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegasnya, dikutip dari TribunAmbon.com.

17 Anggota Brimob Diamankan

Wadanki 3 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Maluku, Ipda Fadli Hasan menyatakan 17 personel telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan.

Ia meminta maaf kepada warga atas insiden pengeroyokan yang terjadi.

"Ini sangat kami sesalkan. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban," paparnya.

Baca juga: Keluarkan SKCK kepada DPO Pembunuhan, Oknum Polisi Ini Dimutasi dan Gagal Sekolah Perwira

Ipda Fadli menerangkan permasalahan pada pesta pernikahan ingin segera diselesaikan, tetapi situasi tak terkendali.

"Saat kita koordinasi, tiba-tiba muncul kejadian seperti ini. Mudah-mudahan kita bisa komunikasikan dengan semua pihak agar situasi cepat normal," lanjutnya.

Para anggota yang ditangkap berada di lokasi kejadian dan masih ditelusuri perannya.

"Semua sudah kita kendalikan. Kita serahkan keputusan pada pimpinan."

"Yang namanya sanksi pasti ada, tapi semua berdasarkan proses. Kita tunggu hasilnya," jelasnya.

Kata Korban

Sementara itu, Abdul Haji Rumaday, mengaku melerai perkelahian oknum Brimob yang mabuk tapi dirinya diserang.

"Awal mula kejadian itu beberapa anggota Brimob pakai pakaian biasa datang di acara pesta, mereka datang dengan keadaan mabuk dan berulah, tidak tahu penyebabnya apa," katanya.

Baca juga: Pengakuan Seniman di Yogyakarta setelah Mural Awas Intel Dirusak, Diintimidasi Oknum Polisi

Para anggota Brimob mengikutinya hingga rumah dan melakukan penyerangan keesokan harinya.

"Setelah balik ke rumah belum sempat duduk, mereka (brimob) langsung datang dengan keadaan mabuk. Saat saya melangkah keluar rumah, Brimob mulai layangkan pukulan sampai saya lari masuk dalam rumah," sambungnya.

Bahkan ada anggota Brimob yang mendongkan senjata api ke warga.

Istri serta anggota keluarganya turut dipukul.

"Ada satu anggota bawa senjata pistol di belakang, ada warga yang mau bantu tapi ada Brimob yang keluarkan Pistol untuk halangi warga agar tidak membantu saya," tuturnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Brimob Diduga Aniaya Warga di SBT, Polda Maluku Turun Tangan Janji Tindak Tegas Pelaku

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunAmbon.com/Haliyudin/Maula Pelu)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved