Kolaborasi UNS dan Unisri Kembangkan Digiwisata Kerajinan Tembaga di Cepogo Boyolali
UNS dan Unisri Surakarta berkolaborasi mengembangkan digiwisata kerajinan tembaga di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
TRIBUNNEWS.COM - Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta berkolaborasi mengembangkan digiwisata kerajinan tembaga di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Desa Cepogo berada di wilayah kaki Gunung Merapi dan Merbabu.
Melalui Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) 2025, Tim Pendamping dari UNS dan Unisri melaksanakan kegiatan bertajuk “Pengembangan Digiwisata Berbasis Potensi Lokal Menuju Kawasan Wisata Terintegrasi Desa Kerajinan Tembaga Cepogo Jateng sebagai Daerah Rawan Bencana Merapi“.
Program Kosabangsa merupakan program kolaborasi sosial dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang menghubungkan kampus dengan masyarakat di daerah tertinggal untuk membangun dan memberdayakan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.
Fokus utama kegiatan ini adalah pengembangan digiwisata sebagai upaya meningkatkan daya tarik wisata kerajinan logam sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat setempat.
Melalui program ini, tim dosen dan mahasiswa kedua perguruan tinggi mendampingi masyarakat Cepogo untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk wisata.
Pengembangan platform digiwisata diharapkan dapat memperluas jangkauan promosi wisata kerajinan logam, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Ketua Tim Pendamping UNS, Catur Sugiarto menjelaskan pengabdian ini tidak hanya mengajarkan digitalisasi promosi wisata.
Tetapi, masyarakat khususnya para pelaku wisata juga dibekali dengan keterampilan manajemen media sosial, pembuatan konten digital, dan strategi branding.
“Cepogo memiliki potensi besar di bidang wisata kerajinan logam. Dengan digiwisata, promosi menjadi lebih terarah dan keberlanjutan wisata dapat lebih terjamin,” ungkapnya, Senin (22/9/2025).

Baca juga: UGM Dorong Gen Z Memperkuat Ketahanan Nasional Supaya Tak Mudah Diprovokasi Lewat Media Sosial
Sementara itu pendamping di bidang permesinan, Prof Zainal Arifin mengungkapkan untuk mempercepat produksi serta meningkatkan kuantitas dan kualitas kerajinan logam di Cepogo, perlu didukung mesin produksi yang memadai.
"Sehingga akan mempercepat proses produksi, meningkatkan daya saing produk, serta menjadi solusi konkret atas keterbatasan teknologi yang selama ini dihadapi pelaku usaha," ujarnya.
Pelatihan Keuangan Berbasis Aplikasi
Sementara itu Ketua Tim Pelaksana dari Unisri, Dewi Saptantinah menambahkan, kolaborasi ini membekali pelaku usaha kerajinan logam dan wisata di desa Cepogo dengan pelatihan pengelolaan keuangan berbasis aplikasi sederhana.
“Kami ingin pelaku usaha wisata di Cepogo semakin percaya diri menghadapi persaingan di era digital,” ujarnya.
Tim pelaksana dari Unisri juga didukung dari bidang yang sesuai dengan fokus pengabdian ini yaitu Edi Wibowo dan Kharis Triyono.
Sumber: TribunSolo.com
Keluarga Korban Ungkap Kronologi Guru Injak Murid di Boyolali, Polisi Selidiki |
![]() |
---|
Generasi Muda Diminta Kuasai Digital Skill, Kreativitas, dan Siap Ciptakan Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Update Demo Jogja-Jawa Tengah: Ketua DPRD DIY Temui Massa hingga Polda Jateng Dibekali Peluru Karet |
![]() |
---|
Hari Ini, Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Demo Lanjutan di Depan Gedung DPRD Kota Solo |
![]() |
---|
Waspadai Benjolan di Leher Sejak Dini, Bisa Jadi Gejala Kanker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.