Rabu, 1 Oktober 2025

Berita Viral

Mulai dari Nol Lagi, Wahyudin Moridu Anggota DPRD Gorontalo Balik Jadi Sopir Truk, Pamit Hari Ini

Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, balik lagi menjadi sopir truk buntut videonya bersama selingkuhan, viral di media sosial.

Kolase Foto TribunGorontalo.com/ist
MULAI DARI NOL - Tangkapan layar video viral anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, bersama wanita 'hubungan gelap' inisial FT (kanan). Wahyudin Moridu akan pamit undur diri sebagai wakil rakyat pada Senin (22/9/2025) hari ini. Ia mengatakan akan kembali menjadi sopir truk. 

TRIBUNNEWS.com - Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, memastikan bakal berpamitan undur diri sebagai wakil rakyat, Senin (22/9/2025) hari ini.

Dalam tayangan TikTok di akun istrinya, Mega Nusi, Wahyudin mengatakan akan hadir dalam aksi demonstrasi yang rencananya digelar di DPRD Provinsi Gorontalo hari ini.

Dalam kesempatan itu, Wahyudin bakal menyampaikan permintaan maaf.

"Saya akan hadir di demo itu. Saya akan minta maaf di situ dan sekaligus saya pamitan kepada seluruh staf saya di kantor," urainya, Minggu (21/9/2025), dilansir TribunGorontalo.com.

Lebih lanjut, Wahyudin mengungkapkan rencananya setelah dipecat dari kader PDIP dan anggota DPRD Provinsi Gorontalo.

Ia memastikan akan memulai kariernya dari nol lagi sebagai sopir truk.

Baca juga: Mabuk hingga Bawa Selingkuhan, Karier Moncer Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu di Ujung Tanduk

"Saya mulai dari nol lagi, jadi sopir truk lagi. Dan pergaulan saya akan tetap seperti kemarin," imbuhnya.

Terpisah, Sekretaris DPD PDIP Provinsi Gorontalo, La Ode Haimudin, memastikan Wahyudin telah dipecat sebagai kader partau berlambang banteng itu.

Haimudin mengungkapkan Wahyudin adalah kader PDIP pertama Gorontalo yang dipecat dan akan digantikan posisinya di kursi DPRD Provinsi.

"Ini kasus yang pertama kali, PAW (Pergantian Antar Waktu) pemecatan," kata Haimudin dalam konferensi pers, Minggu, masih dari TribunGorontalo.com.

Ia menegaskan pemecatan terhadap Wahyudin sudah bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat.

Apapun nanti hasil investigasi Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo, ujar Haimudin, keputusan PDIP memecat Wahyudin sudah final.

"Proses-proses di DPRD melalui Badan Kehormatan itu kemudian hasilnya disampaikan kepada fraksi, dan fraksi menyampaikan kepada partai. Tapi jauh sebelum dilakukan itu, fraksi telah mengambil langkah," ungkap La Ode.

"Sehingga insyaallah di Badan Kehormatan tidak ada lagi langkah-langkah selanjutnya. Karena apa pun output dari Badan Kehormatan itu, ini partai sudah mengambil yang terberat dalam diskusi partai," tegasnya.

BK Bakal Investigasi Lebih Lanjut

Ketua BK DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama, menilai sikap Wahyudin Moridu terkait videonya yang viral, telah melanggar kode etik sebagai wakil rakyat.

Fikram mengatakan pihaknya telah memeriksa Wahyudin.

Kepada BK DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin mengaku ia sedang di bawah pengaruh minuman keras (miras) alias mabuk ketika berkendara dengan wanita simpanannya.

Karena itu, Wahyudin tidak sadar dirinya tengah direkam.

"Yang bersangkutan mengakui dirinyalah yang ada di dalam video itu, tapi dia tidak tahu kalau sedang direkam," jelas Fikram, Jumat (19/9/2025) malam, dikutip dari TribunGorontalo.com.

"Kami kejar, apakah Saudara telah mengonsumsi miras. Dia mengaku (malam sebelum kejadian)" imbuhnya.

Lebih lanjut, Fikram menuturkan pihaknya masih akan mendalami pengakuan Wahyudin mengenai perjalanannya bersama wanita simpanan berinisial FT, ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Wahyudin mengaku ia pergi ke Makassar pada Juni 2025.

Fikram juga menyebut BK DPRD Provinsi Gorontalo akan segera melaksanakan sidang terkait kasus Wahyudin.

Nantinya, ahsil sidang akan dibawa ke sidang paripurna pekan depan.

"Kami masih harus kroscek ke Ketua Komisi I dan pimpinan dewan, apakah perjalanan itu yang bersangkutan melaksanakan tugas ke Makassar. Dia sampaikan (pergi ke Makassar) bulan Juni," urai Fikram.

Saat ditanya apakah Wahyudin akan dipecat sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram tidak menampiknya.

Ia membenarkan Wahyudin berpotensi dipecat sebab telah melakukan pelanggaran berat.

"Ada potensi (pemecatan), yang jelas apa yang diucapkan dalam video tersebut sangat berat karena sudah menyebut negara kita miskinkan negara," pungkasnya.

Duduk Perkara Video Viral

Sebuah video yang memperlihatkan Wahyudin Moridu sedang bersama seorang wanita di dalam mobil, viral di media sosial.

Wanita itu adalah FT, yang disebut-sebut sebagai wanita hugel (hubungan gelap) alias selingkuhan Wahyudin.

Dalam video yang direkam FT, Wahyudin mengaku ia sedang dalam perjalanan ke Makassar bersama hugel, menggunakan uang negara.

Ia juga bercanda akan menghabiskan uang negara agar Indonesia semakin miskin.

"Hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara," ucapnya sambil tertawa.

"Kita rampok aja uang negara ini kan. Kita habiskan aja, biar negara ini makin miskin," lanjut dia.

Pasca-videonya viral, Wahyudin menyampaikan permintaan maaf didampingi istri sah, lewat siaran langsung di akun TikTok sang istri, Mega Nusi, Sabtu (20/9/2025) malam.

Ia mengaku sempat menjadi korban pemerasan sebelum videonya pergi ke Makassar, viral di media sosial.

Sosok pemeras itu, menurut Wahyudin, meminta uang Rp10 juta.

Namun, Wahyudin menolak permintaan itu karena tak memiliki uang.

"Ada seseorang yang sempat meminta dana ke saya dengan angka yang fantastis, dia minta Rp10 juta, teman-teman," akunya.

"Saat itu saya tidak punya uang," sambung Wahyudin.

Penolakan itu, menurut Wahyudin, menjadi penyebab oknum tersebut menyebarkan video dirinya yang kini viral di media sosial.

Terkait video itu, Wahyudin menyebut sang istri sudah mengetahui sejak lama.

Bahkan, Wahyudin menyebut sang istri lah yang melarang dirinya agar tidak menuruti permintaan pelaku pemerasan.

"Istri saya bilang, ‘Tidak usah kasih (uang). Kalaupun mau diunggah video ini, mekanismenya kamu harus dipecat, ya terima saja’," jelas Wahyudin.

Ia lantas meminta maaf atas sikapnya yang sudah mengecewakan publik.

"Saya pejabat publik yang memang tidak pantas mengeluarkan kata-kata itu," ujarnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunGorontalo.com/Herijanto Tangahu)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved