Minggu, 5 Oktober 2025

Polisi Dalami Peran Kekasih Pembunuh Serda Rahman Anggota Kodim Wonosobo

Iwan kabur bersama kekasihnya, Putri, yang kini juga diamankan aparat karena diduga ikut terlibat dalam kasus ini

Editor: Eko Sutriyanto
Ist. Kodim 0707/Wonosobo
KASUS PEMBACOKAN - Proses penangkapan, pelaku pembunuhan anggota Kodim 0707/Wonosobo, Serda Rahman Setiawan, Senin (15/9/2025). Pelaku ditangkap di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo bersama seorang perempuan. 

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO – Drama pengejaran pelaku pembunuhan anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo, Serda Rahman Setiawan, berakhir di sebuah rumah kosong di Dusun Sumpit, Kepil, Wonosobo, Senin (15/9/2025).

Iwan (56), pelaku utama, rupanya tidak bersembunyi sendirian.

Ia kabur bersama kekasihnya, Putri, yang kini juga diamankan aparat karena diduga ikut terlibat dalam kasus ini.

Informasi yang dihimpun, pasangan itu sempat bersembunyi di rumah tak berpenghuni dekat Pasar Kepil.

Warga yang curiga lalu melaporkan keberadaan mereka, hingga tim gabungan TNI langsung melakukan penyergapan sekitar pukul 10.30 WIB.

“Keduanya ditangkap bersama barang bukti, kemudian langsung dibawa ke Makodim untuk pemeriksaan awal,” ujar Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Yoyok Suyitno.

Baca juga: Ditangkap Bareng Pacar, Iwan Pelaku Pembunuhan Anggota TNI di Wonosobo Sembunyi di Rumah Kosong

Polisi kini masih mendalami peran Putri dalam insiden berdarah di Kafe Shaka, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, yang menewaskan Serda Rahman.

Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, menyampaikan penyelidikan masih berlangsung terkait kasus ini.

"Untuk motif masih kita dalami ya, karena pelaku baru tertangkap," ungkapnya.

Selain satu pelaku utama, turut diamankan satu orang lainnya yang diduga terlibat namun perannya masih belum dipastikan.

 "Ya, masih kita dalami ya perannya apa, itu nanti teknis sambil jalan," lanjutnya.

Pihak kepolisian juga merespons cepat tuntutan warga yang datang menyampaikan tuntutan keadilan untuk korban pada siang hari tadi.

"Ya, perwakilan sudah bertemu, tentu kita akomodir semuanya.

Ya, sudah komunikasi, sambil jalan, itu prosesnya akan kita tindak lagi," imbuhnya.

Kapolres menyatakan pelaku harus bertanggung jawab akan perbuatannya dan memastikan proses hukum akan berjalan.

"Mohon doa, agar kasus ini segera kita limpahkan ke Kejaksaan," tandasnya.

Sementara itu, Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Yoyok Suyitno, menyampaikan rasa duka dan harapan agar situasi tetap kondusif.

"Yang jelas dengan kejadian kemarin kita cukup berhati-hati dan kita cukup berduka atas kematian salah satu anggota," ujarnya.

Ia bersyukur pelaku sudah ditangkap, dan berharap hal ini dapat meredakan keresahan masyarakat.

"Alhamdulillah hari ini sudah ketangkap pelakunya sehingga diharapkan suasana yang ada di Kabupaten Wonosobo ini semakin kondusif semuanya.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Pembunuh Anggota TNI di Wonosobo, Pelaku Sembunyi di Rumah Kosong

Karena saya yakin masyarakat pun juga merasa resah, tapi dengan tertangkapnya pelaku, situasi yang kondusif ini bisa tercipta kembali," jelasnya 

Dandim juga menegaskan agar hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku sesuai hukum yang berlaku.

"Yang jelas kita memang mendorong nanti untuk hukuman seberat-beratnya.

Sekali lagi kita serahkan ke proses hukum yang berlaku," pungkasnya.

Kasus pembunuhan yang menimpa seorang anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo mendapat perhatian serius dari warga. 

Korban, Serda Rahman Setiawan (41) yang merupakan warga Jambusari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo dikenal sebagai tokoh pemuda, tokoh masyarakat, sekaligus anggota TNI. 

KASUS PEMBACOKAN - Suasana cafe di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Minggu (14/9/2025) usai kejadian pembacokan. Korban pembacokan diduga anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo yang tewas akibat kejadian tersebut.
KASUS PEMBACOKAN - Suasana cafe di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Minggu (14/9/2025) usai kejadian pembacokan. Korban pembacokan diduga anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo yang tewas akibat kejadian tersebut. (TribunJateng.com/Imah Masitoh)

Warga ramai-ramai mendatangi Polres Wonosobo, Senin (15/9/2025) untuk menuntut keadilan terhadap korban.

"Alhamdulillah kita kawal kasus ini karena kasus ini menjadi perhatian khusus," ungkap perwakilan warga Jambusari bernama Ruli Hairul Anas.

Ia menyebut, masyarakat merasakan duka mendalam atas kejadian yang menimpa korban hingga menggelar aksi untuk solidaritas.

Warga meminta pelaku dalam kasus ini dihukum mati. Tidak ada ruang sedikit pun untuk pelaku dibebaskan ataupun dihukum ringan.

"Hukuman mati tidak ada tawar-menawar, hukuman mati, harga mati tidak bisa ditawar lagi," tegasnya.

Warga juga akan terus mengawal kasus ini hingga ke tingkat kejaksaan.

Kronologi Kejadian

Serda Rahman Setiawan, tewas dibacok saat berusaha melerai keributan. Insiden ini menggegerkan masyarakat dan memicu kemarahan warga setempat.

Menurut keterangan saksi dan aparat, insiden bermula pada dini hari ketika seorang pria bernama Iwan (35) terlibat cekcok dengan pihak kafe.

Operator kafe kemudian meminta bantuan Serda Rahman, yang kebetulan berada di lokasi, untuk menenangkan situasi.

Dengan pendekatan damai, Serda Rahman mencoba meredakan ketegangan dan meminta pelaku pulang.

Iwan sempat meninggalkan tempat, namun kembali beberapa saat kemudian dengan membawa golok.

Tanpa peringatan, ia langsung menyerang Serda Rahman, menyebabkan luka parah yang berujung pada kematian korban meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

Jenazah Serda Rahman dimakamkan dengan upacara militer di TPU Kelurahan Kertek, sebagai bentuk penghormatan atas pengabdiannya. (Tribun Jateng/Imah Masitoh) 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Nasib Putri, Kekasih Pelaku Diduga Terlibat Dalam Kasus Pembacokan Anggota TNI Berujung Tewas

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved