Jumat, 3 Oktober 2025

Pembacokan Prajurit TNI di Kafe Wonosobo: Kronologi Versi Kodam IV dan Polres

Anggota TNI tewas dibacok saat melerai keributan di kafe Wonosobo. Pelaku kabur, polisi dan TNI masih lakukan pengejaran.

Editor: Glery Lazuardi
TribunJateng.com/Imah Masitoh
KASUS PEMBACOKAN - Suasana cafe di Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Minggu (14/9/2025) usai kejadian pembacokan. Korban pembacokan diduga anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo yang tewas akibat kejadian tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota TNI dari Kodim 0707/Wonosobo tewas dibacok saat berusaha melerai keributan di sebuah kafe di Wonosobo.

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Soelistyo dan Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan membenarkan insiden tersebut dan menyebut pelaku masih dalam pengejaran.

Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Soelistyo, mengungkapkan, kejadian terjadi di Resto Shaka, Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Sabtu (13/9/2025) pukul 23.45 WIB.

Korban diketahui datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro, Sempuran, untuk makan malam.

"Beberapa saat berlalu, sekitar pukul 23.45 WIB korban mendengar ada keributan di salah satu ruangan di Resto Shaka," kata Andy Soelistyo, Minggu (14/9/2025).

Saat itu pelaku berinisial I sedang terlibat cekcok dengan pegawai restoran.

Serda Rahman Setiawan, yang baru saja bertugas melakukan pemantauan wilayah, merespons dengan mendatangi sumber keributan dan berupaya menenangkan situasi.

"Korban berusaha melerai dan mengarahkan saudara I menuju ke parkiran restoran," ujar Andy Soelistyo.

Namun, situasi berubah drastis saat pelaku tidak langsung meninggalkan lokasi.

Pelaku justru menuju kendaraannya di parkiran, mengambil senjata tajam dari dalam mobil, lalu kembali dan menyerang korban dari belakang.

Aksi itu begitu cepat dan mengejutkan pengunjung yang berada di lokasi.

"Bukannya meninggalkan lokasi, pelaku malah mengambil senjata tajam dari mobilnya dan menyerang korban," ucap Andy Soelistyo.

Setelah menyerang, pelaku kabur menggunakan mobil.

Sementara itu, pengunjung dan pegawai restoran yang menyaksikan kejadian langsung membawa korban ke RS PKU Wonosobo.

Namun luka serius yang diderita Serda Rahman Setiawan membuat nyawanya tidak tertolong.

Saat ini Polisi Militer dan Polres Wonosobo masih menyelidiki kasus ini dan memburu pelaku yang kabur usai insiden.

"Tersangka masih dalam pencarian, mudah-mudahan lekas dapat ditangkap dan diamankan," kata Andy Soelistyo.

Kapolres Wonosobo, AKBP Kasim Akbar Bantilan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus pembacokan yang menewaskan anggota TNI tersebut.

"Tim sedang bekerja, semoga segera terungkap," kata Kasim Akbar Bantilan, Minggu.

Kapolres menegaskan, meski korban adalah anggota TNI, proses penegakan hukum tetap jadi kewenangan Polri.

"Penegakan hukum tetap dari Polri, faktanya ada keributan yang mengakibatkan adanya satu korban dan kami akan ungkap pelakunya," kata Kasim Akbar Bantilan.

Sementara itu, Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembacokan tersebut.

"Untuk sekarang prosesnya sedang kita coba telusuri dan akan kita ungkap," ucapnya singkat sore ini, seperti dikutip TribunJateng.com.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga sekitar, korban adalah anggota aktif yang bertugas di Koramil Kejajar, Kodim 0707/Wonosobo.

Akan tetapi, sampai saat ini belum ada konfirmasi langsung dari instansi yang bersangkutan.

Rekan korban, Vreda menyebut, korban datang bersamanya ke cafe tersebut. 

Ketika itu terjadi kegaduhan di dalam kafe yang akhirnya menyeret korban ke dalam situasi itu.

"Awalnya ada keributan. Operator cafe datang minta bantuan ke Rahman." 

"Dia cuma bilang udah-udah pulang-pulang, maksudnya melerai," jelasnya.

Namun, salah satu pelaku yang sempat meninggalkan lokasi, kembali datang sambil membawa senjata tajam berupa golok.

"Pelaku bilang mau pulang, tapi balik lagi bawa golok dan langsung menyerang korban." 

"Goloknya dari mana saya kurang tahu," ucapnya.

Akibat serangan itu, korban mengalami luka bacok serius dan sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.

Pada siang hari tadi, korban dimakamkan dengan upacara militer di TPU Kelurahan Kertek, Kecamatan Kertek.

Di lokasi kejadian, kafe dalam kondisi tutup dan sudah dipasangi garis polisi.

Beberapa warga masih terlihat berkumpul di sekitar lokasi.

Sampai berita ini ditulis, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus pembacokan tersebut. 

Identitas lengkap pelaku dan motif di balik aksi penyerangan belum disampaikan secara resmi oleh aparat yang berwenang.


Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kejadian Tragis Tewaskan Prajurit TNI di Wonosobo Jateng, Kapendam IV Diponegoro Ungkap Kronologinya, 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved