19 Macan Tutul Jawa dan Macan Kumbang Terekam Kamera Jebak di Pegunungan Sanggabuana
Dari 40 unit kamera jebak (foto dan video) di kawasan Pegunungan Sanggabuana, merekam total 198 aktivitas satwa.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan 19 individu Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) dan Macan Kumbang, termasuk dua anakan macan tertangkap kamera.
Dari 40 unit kamera jebak (foto dan video) di kawasan Pegunungan Sanggabuana, yang dipasang Tim Ekspedisi Macan Tutul Jawa tersebut merekam total 198 aktivitas satwa.
Baca juga: Penjaga Kebun Binatang di Israel Tewas Diterkam Macan Tutul yang Kabur dari Kandangnya
Kamera jebak atau camera trap adalah alat penting dalam dunia konservasi dan penelitian satwa liar.
Teknologi ini memungkinkan para peneliti untuk merekam aktivitas hewan di alam liar tanpa kehadiran manusia, sehingga perilaku alami hewan bisa diamati dengan lebih akurat dan minim gangguan.
Selain populasi Macan Tutul, kamera jebak juga mendokumentasikan keberadaan satwa langka lain seperti Elang Jawa.
Hal itu juga memperkuat status Pegunungan Sanggabuana sebagai kawasan bernilai konservasi tinggi.
Pegunungan Sanggabuana adalah kawasan pegunungan yang terletak di perbatasan empat kabupaten di Jawa Barat, yakni Karawang, Bogor, Purwakarta, dan Cianjur.

Kawasan ini menyimpan kekayaan alam, sejarah, dan nilai spiritual yang luar biasa.
Temuan tersebut diklaim menjadi capaian penting, mengingat survei populasi individu Macan Tutul Jawa dengan metode ilmiah dan protokol standar, baru pertama kali dilakukan di kawasan tersebut.
Saat pelepasan tim ekspedisi di Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad, Sanggabuana, Kabupaten Karawang pada Februari 2025 lalu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. menegaskan upaya tersebut merupakan bentuk nyata komitmen TNI AD terhadap kelestarian alam dan ekosistem, sejalan dengan program unggulan TNI AD “Bersatu Dengan Alam”.
Baca juga: Sosok 3 Macan Safari Pendiri Taman Safari Indonesia yang Disorot, Ada Tuduhan Eksploitasi Pekerja
"Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keanekaragaman hayati demi kelangsungan hidup generasi mendatang. TNI AD akan terus mendukung kegiatan pelestarian hutan lindung seperti ini," kata Maruli dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad) yang terkonfirmasi, Minggu (14/9/2025).
Bernard T Wahyu Wiryanta selaku Koordinator Tim Survei Macan Tutul Jawa Sanggabuana dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) menyampaikan hasil survei tahap pertama ini sekaligus menjadi masukan penting bagi pemerintah dalam menyusun program perlindungan satwa prioritas dan terancam punah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.