TNI Punya Seragam Dinas Lapangan Baru, Beda Dengan Loreng Malvinas, Ini Kata Jenderal Tandyo
TNI kini memiliki seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) dengan corak loreng baru. Berikut penjelasan Wakil Panglima TNI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) kini memiliki seragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) dengan corak loreng baru.
Seragam tersebut digunakan Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita di kantor Kementerian Pertahanan RI Jakarta pada Rabu (1/10/2025).
Seragam keduanya terlihat berbeda dengan para perwira tinggi TNI yang hadir saat Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyerahkan obat-obatan untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih hingga multivitamin untuk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Corak loreng seragam baru TNI itu terlihat lebih rapat dibandingkan dengan corak loreng Malvinas yang selama ini identik dengan prajurit TNI.
Warna seragamnya juga tampak didominasi warna cokelat muda kehijauan dibandingkan dengan seragam sebelumnya yang didominasi warna hijau.
Baca juga: 4.351 Anggota Polisi Bertugas di Luar Struktur Polri, Eks Kabais TNI: Reformasi Tidak Mengizinkan
Pada bagian pangkat di bahunya, tampak bintang yang disandang berwarna hitam.
Tampak juga emblem papan nama dan beberapa lambang satuan berbahan kain yang melekat di seragamnya.
Tandyo menjelaskan penggunaan seragam PDL baru TNI tersebut berdasarkan Keputusan Panglima TNI.
Baca juga: Kondisi Putri Zaskia Mecca Usai Saksikan Kekerasan Oknum TNI, Masih Trauma, Didampingi Psikolog
Nantinya, kata dia, semua matra TNI akan menggunakan loreng tersebut.
"Iya, ini sebetulnya dari keputusan Bapak Panglima, saya pakai ini bersama Wakasad. Dan nanti tanggal 5 Oktober (2025) semuanya sudah pakai ini," kata Jenderal Tandyo Budi Revita di kantor Kementerian Pertahanan RI Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).
"Sebetulnya sudah dimulai (penggunaannya), kalau enggak salah Kep-nya kemarin per tanggal 27 September. Iya (untuk semua matra TNI)," ungkapnya.
Tandyo menjelaskan loreng Malvinas yang digunakan di seragam PDL TNI saat ini sudah digunakan TNI sejak 1980-an.
Selain itu, kata dia, corak loreng PDL TNI yang terbaru juga dinilai lebih sesuai dengan vegetasi yang ada di Indonesia.
Sehingga, lebih tersamar bila dipakai di dalam hutan.
"Sekarang kan namanya kan lorengnya loreng Malvinas, yang lama, dari tahun 1982. Itu yang pertama. Yang kedua vegetasinya. Jadi kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.