Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Kronologi Kepala Arca Ganesha Dijarah saat Kerusuhan di Kediri, Ditemukan Siswa SMA di Pinggir Jalan
Kerusuhan di kompleks Pemkab Kediri berujung penjarahan Museum Bagawanta Bhari. Arca kepala Ganesha abad ke-10 sempat hilang, lalu ditemukan pelajar.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan terjadi di kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Massa menuntut kenaikan tunjangan anggota DPR RI dibatalkan dan kematian driver ojol Affan Kurniawan di Jakarta diusut tuntas.
Kericuhan berawal ketika massa membakar sejumlah kendaraan yang terparkir di depan gedung DPRD Kabupaten Kediri dan Kantor Pemkab Kediri.
Massa juga menjarah sejumlah fasilitas di Kantor Pemkab Kediri seperti kursi hingga komputer.
Museum Bagawanta Bhari yang berada di belakang Gedung DPRD Kabupaten Kediri tak luput dari aksi penjarahan.
Sejumlah koleksi cagar budaya dilaporkan hilang, termasuk fragmen kepala arca Ganesha.
Benda bersejarah itu peninggalan abad ke-10, bercorak klasik, dan berukuran sekitar 30 cm.
Dinas Pariwisata langsung melakukan pencarian dan meminta warga yang menjarah untuk segera melapor.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, membuka hotline khusus untuk memfasiliasi pengembalian barang-barang yang dijarah termasuk benda museum.
Sejumlah orang tua mendampingi anak-anaknya mengembalikan barang yang dijarah mulai tabung LPG, alat tulis, hingga perlengkapan kantor lainnya.
"Kami sangat mengapresiasi sekali orang tua yang berani untuk menegur anaknya yang melakukan penjarahan," ucapnya.
Baca juga: Museum Bagawanta Kediri Jadi Korban Kerusuhan, Empat Artefak Purbakala Berharga Hilang Dijarah
Pada Kamis (4/9/2025), dua pelajar SMK mengaku menemukan fragmen kepala arca Ganesha di jalan dan mengembalikannya ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri.
Lokasi penemuannya sekitar tiga kilometer dari Museum Bagawanta Bhari.
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Mustika Prayitno, menerangkan siswa yang mengembalikan tak terlibat penjarahan.
"Anak-anak ini baik sekali. Awalnya dikira batu biasa, tapi setelah yakin mereka langsung serahkan ke Pemkab. Dan ternyata itu benar kepala Ganesha yang selama ini kita cari," jelasnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.