Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Sri Sultan HB X Minta Kematian Rheza Mahasiswa Amikom Diselidiki, Polda DIY Periksa 10 Saksi
Gubernur DIY Sri Sultan HB X minta Polda selidiki kematian Rheza Sendy, mahasiswa Amikom yang tewas usai aksi dan terpapar gas air mata di Mapolda DIY
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, meminta Polda DIY menyelidiki kematian mahasiswa Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy.
Mahasiswa semester lima itu ditemukan dalam kondisi luka-luka setelah gas air mata ditembakkan di depan Mapolda DIY pada Minggu (31/8/2025) pagi.
Saat kejadian korban dan ratusan mahasiswa Yogyakarta menggelar aksi di depan Mapolda DIY menuntut kematian Affan Kurniawan diusut.
Saat gas air mata ditembakkan, korban dan temannya melarikan diri menggunakan sepeda motor KLX.
Korban terjatuh, sedangkan temannya dapat menyelamatkan diri.
Belum diketahui penyebab kematian korban yang sempat dirawat di RSUP Dr Sardjito.
"Mereka (kepolisian) yang punya kewajiban (melakukan investigasi)," ucap Sri Sultan HB X, Senin (1/9/2025).
Kapolda DIY, Irjen Pol Anggoro Sukartono, menyatakan penyelidikan kasus ini terkendala pihak keluarga yang menolak proses autopsi.
Hasil penyelidikan sementara, Rheza dievakuasi petugas kepolisian dalam kondisi lemah dan sempat dirawat tim kedokteran Polda DIY sebelum dibawa ke RSUP Dr Sardjito.
"Jadi korban itu diambil dari TKP, dibawa ke dalam untuk diselamatkan. Karena kondisinya dalam keadaan lemah, jadi diangkat, dibawa."
"Karena situasi gas air mata semua, rekan-rekan bisa lihat posisinya. Kemudian dibawa ke dalam, ditangani oleh kedokteran, kepolisian di dalam."
Baca juga: Kondisi Rheza Sendy saat Dibawa ke Rumah Sakit, Mahasiswa Amikom Yogyakarta Tak Sadarkan Diri
"Nah nanti dari sana bisa diketahui, di sana dibawa menggunakan ambulans, tapi bukan ambulans kita karena situasi kita tidak bisa keluar. Nah kita pinjam (ambulans) dari Sardjito dan diantar ke Sardjito," tuturnya, Selasa (2/9/2025), dikutip dari TribunJogja.com.
Ia masih mendalami kematian Rheza Sendy termasuk dugaan penganiayaan yang dilakukan petugas kepolisian dengan adanya bekas pijakan sepatu PDL di tubuh korban.
“Sementara masih kita analisa semua data keterangan yang bisa kita dapat dari berita media, dari keterangan orang tua, dan saksi-saksi yang masih kita dalami,” lanjutnya.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, menerangkan pemeriksaan internal dilakukan Bidpropam Polda DIY.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.