Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembelaan Bupati Sukabumi dan Kades Balas Gubernur Dedi Mulyadi yang Murka Atas Kematian Raya

Dedi Mulyadi bereaksi keras atas kasus Raya, bocah di Sukabumi yang tewas karena cacingan, Bupati dan Kades kompak bantah kecolongan.

Kolase Instagram Rumah Teduh/Akbar Permana
KISAH PILU RAYA - Kasus balita Raya(3) menyita perhatian publik beberapa waktu belakangan ini. Kesedihan mendalam dirasakan masyarakat saat melihat cuplikan video Raya yang sedang terkapar dirawat di rumah sakit lantaran tubuhnya dipenuhi cacing. Raya menghembuskan napas terakhir pada Juli 2025 lalu. Dalam video yang diunggah di akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin, disebutkan bahwa Raya meninggal dunia dengan tubuh penuh cacing. Dedi Mulyadi bereaksi keras atas kasus Raya, bocah di Sukabumi yang tewas karena cacingan, Bupati dan Kades kompak bantah kecolongan. 

Menurut Wardi Sutandi, Raya memang kerap hidup dalam kondisi yang tidak sehat seperti bermain di bawah kolong rumah bersama ayam.

Sepengetahuannya, Raya dan kakaknya yang masih berusia 7 tahun kerap berada di bawah pengasuhan sanak saudaranya.

Kendati demikian, karena pola hidup yang tidak terkontrol dan minimnya pengawasan, Raya akhirnya menderita penyakit dan meninggal dunia.

Wardi mengaku kerap mengontrol kondisi keluarga Raya dan memberi sedikit rezeki untuk mereka.

"Iya sering kita kontrol, kalau ada rezeki juga sedikit kita suka kasih, kan orang tuanya enggak bisa kerja juga," tutur Wardi Sutandi.

"Tapi yang namanya penyakit juga kan kita enggak tahu, untuk Raya dan kakaknya ini tidak seperti ortunya (yang mengalami keterbelakangan mental)," tegas Wardi.

Wardi menerangkan, Raya sempat mengalami demam dan didiagnosis menderita penyakit paru-paru.

Namun, karena keluarganya tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS, pengobatan Raya mengalami kendala.

"Dia punya penyakit demam kemudian diperiksa ke klinik puskesmas terdekat, ternyata dia punya penyakit paru. Udah gitu (keluarga) dia gak punya KK KTP sama sekali, desa tidak urus alhamdulillah," tutur Wardi Sutandi.

Wardi menuturkan bahwa pihak desa hanya mengetahui bahwa Raya dijemput oleh yayasan sosial memakai ambulans.

"Cuman setelah penyakitnya makin parah, kemudian ada salah satu keluarga yang kenal dengan rumah teduh (filantropi) laporan, langsung dijemput pakai ambulans," ungkap Wardi.

"Pemerintah desa sudah tahunya sampai situ. Tapi sebelum dibawa (rumah teduh), Raya ini sering keluar masuk klinik dan Puskesmas," jelas dia.

Baca juga: Cacing Masuk ke Dalam Tubuh Manusia Lewat Sayur yang Tak Dicuci Bersih dan Ikan Mentah

Setelah kabar mengenai penyakit parah Raya menyebar, ia dirawat selama sekitar sembilan hari dengan bantuan filantropi tersebut. 

Sayangnya, Raya dikabarkan meninggal dunia pada 22 Juli 2025.

"(Raya dikabarkan meninggal) saya kumpul, dan mayat tersebut datang. Dikuburkan malam hari," jelas Wardi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved