Pembelaan Bupati Sukabumi dan Kades Balas Gubernur Dedi Mulyadi yang Murka Atas Kematian Raya
Dedi Mulyadi bereaksi keras atas kasus Raya, bocah di Sukabumi yang tewas karena cacingan, Bupati dan Kades kompak bantah kecolongan.
"Saya langsung ketemu dengan neneknya cerita itu. Bahwa kita tidak diam, bahkan itu masih saudaranya kepala desa, termasuk kepala desanya punya bidan juga di sana. Jadi itu tidak dibiarkan, hadir di sana," ungkap Asep.
Baca juga: Dokter Ungkap Keparahan Kondisi Raya Alami Cacingan, Infeksi Sudah Menyebar ke Paru-paru dan Otak
Ia pun menepis informasi di media sosial yang menyebut pemerintah luput.
"Jadi bukan seolah-olah di berita itu bahwa pemerintah itu tidak hadir, dan saya sudah menegaskan kepada seluruh perangkat daerah termasuk kecamatan, desa, dan rw rt, kita harus betul-betul kedepan itu melayani masyarakat dengan baik karena kita sebagai pelayanan publik," tutupnya.
Raya, kata Asep, memiliki latar belakang keluarganya yang mengalami keterbelakangan mental.
"Jadi memang kedua orang tuanya punya kekurangan terutama dari sumber daya manusia (SDM) juga dari segi mentalnya memang dia agak terganggu," ucapnya.
Keterbelakangan mental ibu dan ayahnya, lanjutnya, akhirnya berdampak buruk pada perkembangan Raya.
"Jadi intinya pola asuh yang salah, sehingga anak telantarkan, mungkin anak main dimana saja. Termasuk apa yang cerita di medsos," tutur Asep.
Kondisi keluarga Raya tak kalah prihatin. Raya adalah anak dari Udin (32) yang diduga menderita Tuberkulosis atau TBC, penyakit disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru, bahkan hingga tulang.
Sementara, ibu Raya bernama Endah (38) mengalami gangguan jiwa atau ODGJ.
Setelah berjuang seumur hidupnya melawan penyakit karena cacing yang bersarang di tubuhnya, Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025.
Kini orangtua Raya sudah diberikan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Welas Asih.
Kades Wardi Sutandi Ngaku Sudah Bantu dan Kontrol Kondisi Keluarga Raya
Kades Wardi Sutandi pun mengakui bahwa Raya adalah warga desanya.
Ia juga tahu kondisi penyakit yang orang tua Raya alami sehingga tidak bisa merawat anak sebagaimana seharusnya.
"Kedua orang tuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang, tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya," kata Wardi kepada awak media di RSUD Sekawan Cibadak, Selasa (19/8/2025).
Baca juga: Ironi Negeri Ini: Kisah Pilu Raya dan Gaji Wakil Rakyat Rp 120 Juta
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.