Senin, 29 September 2025

Lumpur Nyelonong di Jalur Pantura Indramayu, Warga Deg-Degan Ingat Lapindo

Lumpur nyembur di Pantura Indramayu bikin warga panik. Diduga efek pengeboran pipa gas, petugas pastikan kondisi aman.

Editor: Glery Lazuardi
Tribuncirebon.com / Handhika Rahman
Semburan lumpur pekat muncul tiba-tiba di Desa Kongsijaya, Widasari, Indramayu. Warga panik, mengira mirip tragedi Lapindo. Petugas dan pihak perusahaan langsung turun tangan melakukan pembersihan. 

TRIBUNNEWS.COM - Lumpur pekat tiba-tiba menyembur di sisi Jalur Pantura, Desa Kongsijaya, Kecamatan Widasari, Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (18/8/2025). 

Fenomena tak biasa ini membuat warga terkejut dan cemas, mengingatkan mereka pada tragedi Lumpur Lapindo di Sidoarjo. 

Rekaman dan foto semburan cepat menyebar di media sosial, memicu kekhawatiran akan potensi bahaya di tengah lalu lintas yang padat.

Semburan lumpur itu membuat warga terkejut. 

Beredar rekaman maupun foto-foto semburan Lumpur yang beredar luas di media sosial.

Melihat fenomena ini, warga deg-degan mengingat Lumpur Lapindo.

Lumpur Lapindo adalah sebutan untuk bencana semburan lumpur panas yang terjadi di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak 29 Mei 2006. 

Peristiwa ini bermula dari aktivitas pengeboran gas oleh PT Lapindo Brantas di sumur Banjar Panji-1, yang kemudian memicu semburan lumpur panas tak terkendali.

Lumpur Lapindo berada di Dusun Balongnongo, Desa Renokenongo dan Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo. 

Penyebab Lumpur Lapindo diduga akibat kesalahan prosedur pengeboran gas oleh PT Lapindo Brantas.

Dampak Lumpur Lapindo menenggelamkan permukiman, lahan pertanian, dan kawasan industri di tiga kecamatan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp45 triliun.

Tercatat sebanyak 17 orang tewas dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Diperkirakan mencapai 30.000–150.000 meter kubik lumpur per hari.

Hingga kini, semburan lumpur belum sepenuhnya berhenti dan masih menjadi simbol bencana industri terbesar di Indonesia.

Humas PT Titan Energi Abadi, Marsel Hayon, memberikan klarifikasi bahwa fenomena tersebut bukanlah sesuatu yang berbahaya.

Ia menegaskan lumpur yang terlihat hanyalah lumpur biasa dan bukan sesuatu yang patut dikhawatirkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan