Sosok SA, Sempat Telepon Keluarga Sambil Menangis Usai Aniaya Anaknya hingga Tewas
SA, warga Kampung Bintang Berangun, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh tega menganiaya anaknya hingga tewas.
Merasa tidak tahan dengan perlakukan suaminya, akhirnya sang istri memutuskan untuk bercerai.
"Sebab perceraian dengan istrinya SA jadi semakin parah hingga menambah sakit jiwanya," beber Fauzan.
Sosok Korban
Sementara di Kampung Bintang Berangun, korban TI dikenal warga setempat sebagai pribadi yang tertutup.
Karena jarang bersosialisasi bersama masyarakat, khususnya para pemuda di kalangannya.
"Dia ini baru dua tahun tinggal di sini, duluan ayahnya, terus selama di Kampung jarang sosialisasi, berbeda dengan ayahnya yang sangat aktif di kegiatan masyarakat," ujar Haliyansyah, salah satu warga setempat saat ditemui di lokasi pada Sabtu (16/8/2025).
Selama tinggal bersama sang ayah, warga juga kerap mendengar keributan antara keduanya, namun kebanyakan sang ayah yang lebih mengalah.
"Sering kami dengar keributan, cuma cekcok mulut biasa, ayahnya yang selalu mengalah dan pergi saat keributan terjadi," ujarnya.
Setelah ayahnya bercerai, TI kadang tinggal bersama sang ayah, kadang dengan ibunya yang tinggal di Simpang Utama, Pondok Baru, Bener Meriah.
"Jadi ini anak korban keluarga tidak utuh (broken home), ditambah lagi ekonomi keluarganya tidak baik, sehingga tidak ada keluarganya yang dengan intensif mengurusnya," katanya.
Selanjutnya pada tahun 2021 akhirnya SA bersama TI pindah ke Kampung Bintang Berangun, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, atau orang menyebutnya daerah Uwer Lah untuk membuka lahan kebun kopi.
Di sana saat kopi belum panen, ayah dan anak ini mencari pekerjaan serabutan demi bisa menghidupkan mereka.
Bahkan SA sempat bekerja sebagai tukang parkir di Simpang Balik, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.
Sementara TI pernah sebagai penjaga alat berat di daerah Lut Kucak, Kecamatan Bukit, Bener Meriah.
Diduga saat bekerja di Lut Kucak, TI salah pergaulan.
Sejak kala itu sifatnya tidak bisa dikendalikan dan suka mengamuk.
"Sampai-sampai pernah mencincang HP dan membakar rumahnya dan berkali-kali bahkan mengancam akan membunuh ayahnya," demikian cerita Fauzan Azima.(mi)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Miris, Seorang Ayah di Bener Meriah Tega Bunuh Anak Kandung
(mi)
Sumber: Serambi Indonesia
Keluarga Kacab Bank BUMN Ingin Para Tersangka Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Pengacara Keluarga Kacab Bank BUMN Minta Penyidik Terapkan Pasal Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Keluarga Mohamad Ilham Pradipta Ajukan Perlindungan ke LPSK |
![]() |
---|
Keluarga Korban Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN Ajukan Perlindungan ke LPSK |
![]() |
---|
Sosok Iwan, Pelaku Pembunuhan Anggota TNI di Kafe Wonosobo, 4 Kali Masuk Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.