Sandiaga Uno Dorong Ekspor Mangga dan Kerupuk Indramayu untuk Ciptakan Lapangan Kerja
Sandiaga Uno mengatakan, mangga dan Kerupuk Indramayu bisa go internasional, ekonomi lokal berdaya-buka lapangan kerja.
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Indonesia Setara (YIS) bersama INOTEK Foundation kembali menghadirkan Program Desa EMAS (Desa Ekonomi Maju dan Sejahtera).
Program yang diinisiasi Sandiaga Uno Selaku Founder YIS itu kini menyasar para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Sabtu (16/8/2025).
Desa Emas adalah program pelatihan bagi UMKM maupun Kelompok Usaha Desa untuk meningkatkan kapasitas usahanya.
Sehingga produk yang dihasilkan semakin berkualitas dan berdaya saing.
"Semakin berkualitas produknya, semakin luas pasar yang bisa disasar, termasuk pasar luar negeri," ungkap Sandiaga Uno dalam siaran tertulis pada Minggu (17/8/2025).
Dengan semakin luasnya pasar, ekonomi lokal berbasis potensi wilayah seperti Indramayu yang memiliki kerupuk dan mangga ini bisa semakin berdaya.
Pengembangan UMKM maupun kelompok usaha desa bisa membuka lapangan kerja.
"Mangga dan Kerupuk Indramayu bisa go internasional, ekonomi lokal berdaya-buka lapangan kerja," ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Indramayu, Aep Surahman menyampaikan Kabupaten Indramayu memiliki kekayaan komoditas lokal, seperti mangga dan olahan hasil perikanan yaitu kerupuk, yang memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor apabila dikembangkan secara tepat.
Melalui Program Desa EMAS, dirinya berharap kelompok usaha lokal bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, berdaya saing. dan sesuai dengan standar pasar global.
"Terima kasih kepada YIS dan Inotek. Saya meyakini, lewat pelatihan ini, pelaku UMKM dan kelompok usaha desa bisa meningkatkan pengetahuannya dalam mengembangkan usaha," kata Aep.
"Lewat pendekatan teknologi, inovasi, dan kemitraan strategis saya yakin potensi kerupuk dan mangga Indramayu bisa bersaing di pasar global," tambahnya.
Berikut data-data terbaru dan relevan mengenai ekspor mangga Indramayu, termasuk produksi, volume, dan perkembangan perlindungan produk ke pasar internasional:
Produksi Mangga Indramayu
Berdasarkan data BPS Kabupaten Indramayu, produksi mangga mengalami fluktuasi, yakni:
- Tahun 2020: ± 1.265.402 kuintal
- Tahun 2021: ± 933.979 kuintal
- Tahun 2022: ± 1.556.682 kuintal
- Tahun 2023: ± 1.118.941 kuintal
Inisiatif Legalitas: Proteksi Indikasi Geografis (IG)
- Pada 21 Juli 2025, Mangga Gedong Gincu Indramayu masuk fase pemeriksaan substantif oleh DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual) sebagai bagian proses pengajuan Indikasi Geografis (IG).
- Prosedur ini mencakup verifikasi kualitas budidaya, ekosistem bisnis, hingga dokumen administratif.
- Secara kuantitatif, permintaan tahunan mangga Indramayu mencapai 13.000 ton, di mana 40 persen merupakan varian Gedong Gincu.
- Dengan status IG, diharapkan kenaikan harga per kilogram setelah pengakuan resmi dan jaminan kualitas.
- Saat ini, harga mangga Gedong Gincu sekitar Rp 35.000/kg.
Sebagian artikel ini sudah pernah tayang di Warta Kota dengan judul Desa Emas Dorong Kerupuk hingga Mangga Indramayu Go Internasional, Sandiaga Uno: Buka Lapangan Kerja
Sumber: Warta Kota
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
5 Fakta Pembunuhan Keluarga Haji Sahroni di Indramayu, Terungkap Skenario Pelaku Tuding Orang Lain |
![]() |
---|
7 Fakta Penangkapan Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu |
![]() |
---|
Sosok Aktor Utama Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: Residivis, Janjikan Rp100 Juta ke Temannya |
![]() |
---|
Satu Keluarga di Indramayu Dibunuh Gegara Rp750 Ribu, R Habisi Korban lalu Kabur Bawa Uang |
![]() |
---|
Salah Satu Pelaku Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu Ternyata Residivis Penganiayaan Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.