Menguak Motif Pembunuhan HRD di Purwakarta, Apakah Asmara atau Uang Rp500 Ribu, Ini Kata Polisi
Inilah kabar terbaru soal kematian perempuan bernama Dea di Purwakarta, Jawa Barat yang merupakan seorang HRD. Korban dibunuh ARTnya sendiri
Namun, seminggu kemudian, istrinya tewas dibunuh oleh Ade Mulyana.
Fery pun mengaku tak habis pikir dengan tindakan dan motif pelaku.
"Kalau dia suka sama istri saya, kenapa bukan saya yang dibunuh? Saya juga bingung. Semoga polisi bisa ungkap semuanya," ucapnya.
Sementara itu, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya selaku Kapolres Purwakarta menuturkan, motif sementara pelaku membunuh korban adalah perkara uang Rp500 ribu.
"Pelaku sempat menagih upah kerja sebesar Rp500 ribu kepada korban, namun tidak ditanggapi,"
"Karena merasa kesal dan sakit hati, pelaku lalu mengambil palu dan memukul kepala bagian belakang korban," ujar Anom.
Mengutip TribunJabar.id, Anom menuturkan dari hasil pemeriksaan sementara, motif utama pelaku adalah sakit hati.
Pelaku sakit hati karena gajinya tak kunjung dibayarkan oleh korban.
Disinggung soal motif asmara, Anom menuturkan pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Untuk motif lain-lainnya, masih kami dalami," ucapnya.
Baca juga: Sosok Pembunuh Wanita di Purwakarta Ternyata Pembantunya, Sempat Sandiwara Setelah Beraksi
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.
Tak Ada Laporan Polisi
Sukarno, ayah korban menceritakan, Dea mendapat banyak teror.
"Sempat cerita, rumah tuh dilempari cat, kemudian juga orang yang ngancam itu pernah masuk ke dalam rumah juga," kata Sukarno kepada Tribunjabar.id di lokasi kejadian, Selasa (12/8/2025).
Sementara itu, ibu korban pun menyarankan Dea untuk membuat laporan ke polisi serta memasang CCTV di rumah.
Namun, setelah lapor, laporan tersebut tidak ditanggapi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.