Menguak Motif Pembunuhan HRD di Purwakarta, Apakah Asmara atau Uang Rp500 Ribu, Ini Kata Polisi
Inilah kabar terbaru soal kematian perempuan bernama Dea di Purwakarta, Jawa Barat yang merupakan seorang HRD. Korban dibunuh ARTnya sendiri
"Sudah lapor Babinsa, sampai ke Polsek Jatiluhur, tapi enggak ada yang datang," kata Yuli sambil menangis.
Namun, AKBP Anom menuturkan bahwa sebelum adanya pembunuhan, tidak ada laporan dari pihak korban terkait ancaman yang dilakukan.
"Kami belum menemukan laporan resmi soal ancaman terhadap korban, bahkan suami korban juga menyampaikan hal serupa,"
"Tapi kami tetap dalami segala kemungkinan," kata Anom, dikutip dari TribunJabar.id.
Fery, suami korban juga menuturkan bahwa tak ada laporan ke polisi.
Hanya saja, pada Juli 2025 lalu, Fery sempat bertemu dengan pihak kepolisian dan berkonsultasi terkait ancaman-ancaman yang diterima keluarganya.
"Saat itu baru terbatas konsultasi, karena bertemu saat sebuah acara gitu, saya meminta saran harus bagaimana kalau ada ancaman seperti ini," kata Fery.
Meski belum membuat laporan resmi, namun Fery disarankan untuk memasang kamera pengawas di rumah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Suami Dea Permata Bingung: Kalau Dia Suka Istri Saya, Mengapa Bukan Saya yang Dibunuh?
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Daenza Falevi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.