Sabtu, 4 Oktober 2025

Detik-detik Siswa MAN Tegal Dianiaya Kakak Kelas, Pelaku Diminta Pindah Sekolah dan Dilaporkan

RM (17), siswa MAN Kota Tegal, mengalami luka akibat dianiaya kakak kelasnya di toilet sekolah pada Kamis (7/8/2025). Kasus dilaporkan ke polisi.

TribunKaltim
ILUSTRASI PENGANIAYAAN - Seorang siswa MAN Kota Tegal menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya di toilet sekolah, diduga dipicu oleh rasa cemburu. Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Tegal Kota, sementara pihak sekolah menyarankan pelaku untuk pindah demi menjaga kondusivitas. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus kekerasan siswa terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal, Jawa Tengah pada Kamis (7/8/2025).

Siswa berinisial RM (17) dianiaya kakak kelasnya, P (18) saat jam istirahat sekolah.

MAN Kota Tegal merupakan satu-satunya madrasah aliyah negeri di Kota Tegal yang didirikan tahun 2012.

Akibat penganiayaan di toilet sekolah, korban mengalami robek di bibir, dua gigi goyah, pelipis terbentur serta wajah lebam.

Motif penganiayaan yakni P cemburu RM dekat dengan mantan pacarnya.

Kasus kekerasan terungkap setelah korban lari ke ruang guru dan melaporkan perbuatan P.

Orang tua korban tak terima dengan kasus penganiayaan dan melapor ke Polres Tegal.

Dalam kasus kekerasan di sekolah, polisi dapat mengintervensi jika kekerasan bersifat kriminal serta terdapat laporan dari pihak sekolah, orang tua maupun masyarakat.

Guru Bimbingan Konseling (BK) MAN Kota Tegal, Sri Rejeki, menerangkan korban mengalami trauma pascakejadian.

"Secara bergantian kedua orang tua korban dan pelaku sudah kami undang. Rencana hari ini orang tua masing-masing kami hadirkan untuk saling memaafkan," tuturnya.

Orang tua pelaku bersedia menanggung seluruh biaya perawatan korban dan menerima konsekuensi P pindah sekolah.

"Pada prinsipnya P kami kembalikan ke orang tuanya untuk disarankan pindah sekolah. Kami tidak mengenal istilah dikeluarkan, kami justru mengarahkan kepada orang tuanya untuk pindah ke sekolah lain," jelasnya.

Sementara itu, ibu korban, Chaeriyah (49), mengaku tak terima anaknya mendapat penganiayaan.

Baca juga: Motif Orang Tua di Tangerang Selatan Aniaya Anak hingga Tewas, Tersulut Emosi Akibat Perkataan Kasar

"Saya minta keadilan, saya bukan mau menjelekkan nama MAN."

"Saya tidak terima anak saya disakiti, dianiaya," ucapnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Menurutnya, RM tak mengetahui wanita yang didekatinya merupakan mantan pelaku.

Toilet yang menjadi lokasi penganiayaan tertutup dan tak dilengkapi lampu.

"Habis dikunci, anak saya dicekik. Karena tidak bisa napas, ditangkislah tangannya."

"Pelaku malah memukul pelipis anak saya sampai kepalanya benturan dengan tembok," katanya.

Penganiayaan dilanjutkan dengan tiga pukulan ke bibir korban hingga berdarah.

"Lari ke ruang BK, di situ ditolong guru BK, sampai guru kelasnya menangis," tukasnya.

Ia menempuh jalur hukum agar pelaku jera dan tak terjadi kasus kekerasan siswa lagi.

"Agar anak saya juga ditanggung keselamatannya," imbuhnya.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian mengenai status hukum pelaku, langkah penyelidikan atau pemanggilan saksi serta potensi penerapan pasal pidana.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Saya Minta Keadilan" Tangis Ibu Siswa MAN Kota Tegal, Anaknya Korban Penganiayaan Kakak Kelas

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Fajar) (Kompas.com/Tresno)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved