Senin, 29 September 2025

Tidak Terima Anaknya Ditampar, Orangtua Murid di Gorontalo Laporkan Guru SD ke Polisi

Pelapor guru SD adalah Reymond Panigoro, orangtua murid yang diduga ditampar guru tersebut.

Editor: Erik S
Tribunnews.com
Ilustrasi pemukulan 

TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO– Seorang guru di SDN 2 Batudaa, Desa Payunga, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, dilaporkan ke polisi.

Pelapor guru SD adalah Reymond Panigoro, orangtua murid yang diduga ditampar guru tersebut.

Peristiwa itu disebut terjadi pada Jumat (19/9/2025), sekira pukul 11.00 Wita.

Baca juga: Oknum Guru SMA di Boyolali Berdalih Ada Setan Ketika Injak Siswa

“Anak saya dipukul di depan kelas, ditampar bagian depan dan belakang. Katanya gara-gara ada ribut-ribut dengan teman-temannya, lalu guru salah sangka bahwa anak saya yang melapor ke pihak luar,” ungkap Reymond kepada TribunGorontalo.com, Jumat (26/9/2025).

Reymond menilai kekerasan fisik tersebut tidak dapat dibenarkan dan ia merasa kecewa atas kepercayaan yang diberikan kepada sekolah.

“Bagi saya, sekolah itu orangtua kedua bagi anak-anak. Saya sudah titipkan anak dengan harapan dididik dengan baik, bukan diperlakukan seperti ini,” tegasnya.

Ia juga menyoroti tidak adanya itikad baik dari guru terduga pelaku meminta maaf secara langsung.

"Tidak ada penyampaian, tidak ada rasa menyesal yang ditunjukkan. Itu yang bikin saya tambah kecewa,” ujarnya.

Reymond kini menegaskan akan menempuh jalur hukum.

"Saya sudah lapor ke pihak berwajib. Kalau mediasi tidak memuaskan, maka langkah hukum harus diambil. Saya ingin ada keadilan untuk anak saya,” pungkasnya.

Baca juga: Oknum Guru di Cirebon Diduga Lecehkan Murid SD, Polisi Mulai Selidiki

Klarifikasi Pihak Sekolah

Kepala SDN 2 Batudaa, Faisal Bima, memberikan klarifikasi terkait insiden yang terjadi di sekolahnya.

Ia membenarkan adanya laporan keributan di kelas pada Jumat pekan lalu. Namun ia mengaku tidak melihat langsung dugaan pemukulan yang terjadi.

“Kejadiannya Jumat lalu. Saya sendiri waktu ke sana, kondisi kelas sudah tenang. Anak-anak saya tanya kenapa belum pulang, mereka bilang masih menunggu paket. Saya sampaikan supaya pulang saja karena sudah dekat waktu salat jumat,” jelas Faisal.

Faisal menuturkan, tak lama setelah itu, orangtua murid datang dan menyampaikan bahwa anaknya dipukul.

Baca juga: Oknum Guru di Cirebon Diduga Lecehkan Murid SD, Polisi Mulai Selidiki

Ia mengaku sudah berusaha menenangkan suasana dan mengusulkan agar mediasi dilakukan pada Senin agar lebih tertata.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan