Minggu, 5 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Sosok Dasad Latif, Viral Cerita Rekeningnya Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Pendakwah dan Dosen

Sosok Dasad Latif, seorang penceramah sekaligus dosen yang menyampaikan pendapatnya terkait pemblokiran rekening pasif.

Ho/ Tribun-Medan.com
PROFIL DAN SOSOK - Potret Ustaz Dasad Latif. Sosok Dasad Latif, seorang penceramah sekaligus dosen yang menyampaikan pendapatnya terkait pemblokiran rekening pasif, padahal berencana ambil uang di rekening untuk pembangunan masjid. 

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Dasad Latif, seorang pencerama yang baru-baru ini menceritakan pengalamannya terkait pemblokiran rekening pasif. 

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya menjadi sorotan setelah mengeluarkan kebijakan blokir rekening dormant atau rekening tidak aktif dalam jangka waktu tertentu. 

Rekening dormant merupakan rekening bank yang tidak menunjukkan aktivitas transaksi apapun dalam jangka waktu tertentu 3 hingga 12 bulan, tergantung masing-masing bank.

Pemblokiran sementara rekening dormant ini, sebagai upaya PPATK melindungi rekening nasabah.

Namun, kebijakan PPATK itu, justru memicu berbagai komentar dari berbagai pihak, hingga PPATK mengeklaim membuka kembali transaksi sebanyak 28 juta lebih rekening nganggur yang sempat dihentikan sementara.

Meski begitu, imbas pemblokiran rekening dirasakan seorang ustaz Dasad Latif, pendakwah asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Melalui akun Instagram resmi pribadinya, @dasadlatif1212, ustaz Dasad Latif menceritakan, dirinya berencana mengambil uang di rekeningnya untuk pembangunan masjid.

Namun, ia mengaku mengalami dampak dari kebijakan pemerintah yang memblokir rekening pasif/nganggur. Imbasnya, Dasad Latif tak bisa mencairkan dana untuk pembangunan masjid.

Dalam pernyataannya, Ustaz Dasad mengatakan, uang yang disimpannya di rekening bank milik pemerintah tidak dapat diakses karena telah diblokir. 

Alasannya, kata Dasad Latif, karena dianggap tidak aktif selama tiga bulan terakhir atau dormant.

“Saya hari ini berencana membayar besi semen untuk pembangunan masjid saya. Jadi saya datanglah mengambil uang yang saya tampung di bank pemerintah. Setelah saya tiba, ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan,” kata dalam video, Kamis (7/8/2025).

Baca juga: Gus Ipul Pastikan Tak Satu pun Penerima Bansos Masuk Daftar 10 Juta Rekening Dormant

Kebijakan ini, menurut Dasad Latif, tak sesuai kampanye nasional yang mendorong masyarakat untuk giat menabung. 

“Setahu saya selalu diiklankan oleh negara, ayo menabung. Menabunglah saya, tapi kenapa malah diblokir? Namanya menabung, disimpan uangnya. Kalau tidak disimpan, itu bukan menabung,” kata dia.

Meski demikian, Dasad Latif memahami niat pemerintah untuk mencegah penyalahgunaan rekening oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. 

Namun, Dasad Latif menilai, kebijakan terkait pemblokiran rekening pasif itu, justru kini menimbulkan keresahan di masyarakat.

Ia pun berharap, pemerintah mempertimbangkan kembali cara penyampaian dan pelaksanaan kebijakan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat luas.

Di akhir video, Ustaz Dasad Latif menekankan kritikan yang ia sampaikan bukan untuk menentang kebijakan, namun sebagai bentuk aspirasi sebagai masyarakat.

Hingga berita ini ditulis, Sabtu (9/8/2025), video yang diunggah ustaz Dasad Latif sudah dilihat lebih dari 4 juta kali. 

Sosok Dasad Latif

Dasad Latif merupakan pria kelahiran 21 Desember 1973. Tahun ini, ia akan memasuki usia 52 tahun. 

Ia dikenal sebagai pendakwah asal Makassar, Sulawesi Selatan. 

Selain pendakwah, ustaz Dasad Latif dikenal sebagai akademisi. Ia merupakan dosen mengajar Ilmu Komunikasi di Universitas Hasanuddin hingga UIN Alauddin Makassar.

Pada bio Instagram pribadinya, tercatat profesi Dasad Latif sebagai dosen Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Dikutip dari Tribun Timur, Ustaz Dasad Latif juga sudah menelurkan sejumlah karya dalam bentuk buku, di antaranya berjudul Pilkada; Nikmat atau Bencana? Pemikiran Politik seorang Da’i dan Islam yang Diperdebatkan “Membahas Masalah Khilafiah dalam Islam Perspektif Ilmiah.

Mengenai akademiknya, Dasad Latif semasa kecil mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri Inpres 169 Pinrang tahun 1980–1986.

Lanjut ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Bungi, Pinrang (1986–1989) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Ujungpandang (1989–1992).

Kemudian, ia menyelesaikan studi pendidikan Sarjana di dua kampus bersamaan, yaitu Institut Agama Islam Negeri Alauddin Makassar jurusan Peradilan Islam.

Dasad Latif meraih gelar Sarjana Agama (S.Ag) tahun 2000.

Ia juga lulusan Universitas Hasanuddin pada bidang Ilmu Komunikasi dengan gelar Sarjana Sosial (1998). 

Lantas, pendidikan magisternya ditempuh Dasad di Universitas Hasanuddin dalam bidang Komunikasi dengan gelar Magister Sains (2004).

Tak hanya itu, Dasad meraih gelar Doktor dalam Ilmu Komunikasi (Ph.D) dari Universitas Kebangsaan Malaysia (2016).

Gelar Doktor untuk kedua kalinya diraih di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dalam bidang Ilmu Syariah (2018).

Disertasi terakhirnya berjudul "Membangun Kerukunan Umat Beragama dalam Bingkai Maqasid Syariah".

Berbagai pengalaman di bidang organisasi sudah dirasakan Das'ad Latif. Beberapa di antaranya menjadi pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (1994–1996).

Baca juga: PPATK Temukan Puluhan Orang dengan Saldo Rekening di Atas Rp 50 Juta Masih Menerima Bansos

Dasad Latif pernah menjabat sebagai Ketua Remaja Masjid Jami’ul Ikhsan Perumnas (1996–1999), Pengurus Badan Kontak Pengurus Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulawesi Selatan (2000–2005).

Imam Masjid Hikmah Makassar (2000–2002), dan Ketua I Kesatuan Pelajar Mahasiswa Pinrang (2000–2003).

Ia juga menjadi Pengurus Forum Mahasiswa Pascasarjana Universitas Hasanuddin (2000–2002).

Pengurus Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Organisasi Wilayah Sulawesi Selatan (2006).

Karier Dasad Latif sebagai pendakwah

Dikutip Tribun Medan, ustaz Dasad Latif adalah sosok penceramah yang dikenal menggunakan kata-kata yang simpel dan mudah dimengerti.

Selain itu, ia dikenal sebagai pribadi yang jenaka dalam menyampaikan pesan agama.

Ustaz Dasad Latif juga aktif di media sosial menyiarkan berbagai acara ceramahnya yang melalang buana ke daerah-daerah di Indonesia.

Sang ustaz juga aktif mengisi dakwah di berbagai televisi nasional. Seperti acara dakwah di TVRI, SCTV, TV One, bahkan radio-radio.

Tak hanya itu, Ustaz Dasad Latif aktif berceramah secara offline di Masjid Sunda Kelapa Jakarta.

Ia merupakan Pembina Majlis Taklim ibu-ibu IWABA (Ikatan Wanita Bank), serta menjadi pembimbing untuk ibadah haji dan umrah.

Pernah Maju di Pilwali Makassar

Pada 2013, Dasad pernah maju sebagai calon Wakil Wali Kota Makassar. Ia mendampingi sosok Tamsil Linrung.

Mereka diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Bintang Reformasi.

Pasangan ini berada di peringkat ketiga dengan perolehan 93.868 suara.

Ustaz Das'ad saat bertemu Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan rombongan di Makassar pada Sabtu (9/10/2021) lalu.
PROFIL DAN SOSOK - Ustaz Das'ad saat bertemu Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan rombongan di Makassar pada Sabtu (9/10/2021) lalu.  Sosok Dasad Latif, seorang penceramah sekaligus dosen yang menyampaikan pendapatnya terkait pemblokiran rekening pasif. (istimewa)

Viral Unggah Postingan soal Rekeningnya yang Diblokir

Baru-baru ini, Dasad Latif, seorang penceramah asal Makassar ini menyampaikan pendapatnya terkait pemblokiran rekening pasif. 

Melalui akun Instagram resmi pribadinya, @dasadlatif1212, ustaz Dasad Latif menceritakan, dirinya berencana mengambil uang di rekeningnya untuk pembangunan masjid.

Namun, ia mengaku mengalami dampak dari kebijakan pemerintah yang memblokir rekening pasif/nganggur. Imbasnya, Dasad Latif tak bisa mencairkan dana untuk pembangunan masjid.

Dalam pernyataannya, Ustaz Dasad mengatakan, uang yang disimpannya di rekening bank milik pemerintah tidak dapat diakses karena telah diblokir. 

Alasannya, kata Dasad Latif, karena dianggap tidak aktif selama tiga bulan terakhir atau dormant.

“Saya hari ini berencana membayar besi semen untuk pembangunan masjid saya. Jadi saya datanglah mengambil uang yang saya tampung di bank pemerintah. Setelah saya tiba, ternyata rekening saya diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan,” kata dalam video, Kamis (7/8/2025).

PPATK soal Rekening Dormant, Akui Sudah Dibuka

Sebelumnya, PPATK mengeluarkan kebijakan blokir rekening dormant atau rekening tidak aktif dalam jangka waktu tertentu. 
Pemblokiran sementara rekening dormant ini, sebagai upaya PPATK melindungi rekening nasabah.

Namun, kebijakan PPATK itu, justru memicu berbagai komentar dari berbagai pihak, mulai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), hingga masyarakat.

Namun, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengungkapkan, pihaknya telah membuka kembali transaksi sebanyak 28 juta lebih rekening nganggur yang sempat dihentikan sementara.

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyebut, pembukaan kembali transaksi terhadap lebih dari 28 juta rekening dormant telah dilakukan sejak awal proses itu berjalan beberapa bulan lalu.

"Lho ya memang sejak awal proses ini jalan beberapa bulan lalu, kami sudah membuka kembali 28 juta lebih rekening yang kami hentikan transaksinya sementara," ucap Ivan saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (31/7/2025).

"Puluhan juta rekening tidak aktif, kami hentikan sementara transaksinya lalu kami cek kelengkapan dokumennya serta keberadaan nasabahnya, dan setelah diingatkan kepemilikan rekeningnya, segera kami cabut henti-nya. Ramainya baru sekarang," lanjutnya.

Langkah itu, kata Ivan, sebagai bagian dari program pencegahan yang harus dilakukan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Profil Dasad Latif Ustas Berani Ceramahi Kapolri dan Jenderal Akpol 91, 'Saatnya Persiapan Lending' dan WartaKotalive.com dengan judul Rekening Ustaz Dasad Latif Diblokir PPATK: Harusnya Tak Menyusahkan Masyarakat

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Gita Irawan, Tribun-Timur.com, WartaKotalive.com, Tribun-Medan.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved