Senin, 6 Oktober 2025

5 Populer Regional: Bupati Pati Minta Maaf - Kronologi Prada Lucky Namo Tewas Diduga Dianiaya Senior

Berita populer regional dimulai dari Bupati Pati Sudewo meminta maaf hingga kronologi Prada Lucky Namo tewas diduga dianiaya senior.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
Kolase: TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal, Tribun Jateng/Iwan Arifianto, Pos-Kupangcom/HO, dan Tribunnews.com/Istimewa
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com hingga Jumat (8/8/2025) pagi. Dimulai dari Bupati Pati Sudewo meminta maaf hingga kronologi Prada Lucky Namo tewas diduga dianiaya senior. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari Bupati Pati Sudewo meminta maaf.

Sudewo sebelumnya menantang siap didemo 50.000 warganya buntut menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.

Politikus Gerindra itu menjelaskan maksud dari ucapannya itu. 

Sudewo hanya ingin memastikan demo berjalan lancar tanpa ditunggangi penumpang gelap.

Kemudian ada kabar tewasnya Prada Lucky Namo, anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/ Wakanga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (6/8/2025).

Ia diduga menjadi korban penganiayaan seniornya.

Pada tubuh Prada Lucky Namo ditemukan luka sayat hingga lebam.

Kini, kasusnya sedang didalami oleh Sub Detasemen Polisi Militer (Denpom) Ende, Pulau Flores (NTT).

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Bupati Pati Minta Maaf soal Ucapannya Siap Didemo 50 Ribu Orang: Saya Tidak Menantang Rakyat

Bupati Pati, Sudewo akhirnya meminta maaf buntut gaduh soal kebijakannya menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.

PBB-P2 merupakan pajak atas bumi dan/atau bangunan yang berada di kawasan perdesaan dan perkotaan. 

Pajak ini dipungut berdasarkan undang-undang perpajakan dan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kebijakan ini lantas menuai penolakan dari masyarakat.

Ketegangan terjadi di antara massa penggalang donasi untuk persiapan demonstrasi 13 Agustus dengan personel Satpol PP Pati, Selasa (5/8/2025).

Bahkan, terjadi saling tantang antara koordinator massa aksi, Ahmad Husein dengan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati, Riyoso dan juga Plt Kepala Satpol PP Pati, Sriyatun.

Sejak Jumat (1/8/2025), warga yang mengatasnamakan diri Masyarakat Pati Bersatu memarkirkan sebuah mobil ambulans sebagai posko donasi.

Adapun demo yang direncanakan pada 13 Agustus berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati yang melakukan penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan menaikkan tarif PBB-P2 hingga 250 persen.

Usai demo itu, Bupati Pati, Sudewo menjadi perbincangan setelah pernyataannya menantang aksi unjuk rasa warga.

Dalam video yang viral, Sudewo menyatakan tak gentar meski harus menghadapi gelombang demonstrasi besar menolak kenaikan PBB 250 persen.

"Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan cuma 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan," ucapnya dalam video yang viral di media sosial.

Baca selengkapnya.

2. Profil Abdul Azis, Bupati Kolaka Timur yang Disebut di-OTT KPK, Mantan Ajudan Gubernur Sultra

OTT KPK - Berikut jejak karir dan profil Abdul Azis kini menjabat Bupati Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara.
OTT KPK - Berikut jejak karir dan profil Abdul Azis kini menjabat Bupati Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara. (ist)

Komisi Pemberantasan Pemberantasan (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis.

Kabupaten Kolaka Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia.

Abdul Azis resmi terpilih sebagai Bupati Kolaka Timur (Koltim) melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.

Dia menjabat sebagai Bupati Koala Timur periode 2024-2029.

Informasi penangkapan Abdul Azis disampaikan Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak.

"Koltim," kata Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, kepada Tribunnews.com, Kamis (7/8/2025).

Belum diketahui perkara yang menjerat politikus Partai Nasdem itu.

Tanak mengatakan saat ini tim KPK masih berada di Sultra.

Profil Abdul Azis

Abdul Azis adalah mantan anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Ia pernah bertugas di Polda Sulawesi Tenggara dan berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) sebelum terjun ke dunia politik.

Baca selengkapnya.

3. Di Sidang Korupsi, Mbak Ita Beberkan Fakta Rumah Tangga: 'Saya Sudah Lama Pisah Rumah dengan Suami'

SIAPKAN PEMBELAAN - Terdakwa kasus korupsi dan suap di Lingkungan Pemkot Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu atau Mbak Ita dan suaminya Alwin Basri berdiskusi dengan kuasa hukumnya untuk menyiapkan diri dalam membacakan nota pembelaan dalam sidang pledoi di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (6/8/2025). Dalam pengakuannya, Mbak Ita menyebut sudah tidak lagi tinggal serumah dengan suaminya, Alwin Basri.
SIAPKAN PEMBELAAN - Terdakwa kasus korupsi dan suap di Lingkungan Pemkot Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu atau Mbak Ita dan suaminya Alwin Basri berdiskusi dengan kuasa hukumnya untuk menyiapkan diri dalam membacakan nota pembelaan dalam sidang pledoi di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (6/8/2025). Dalam pengakuannya, Mbak Ita menyebut sudah tidak lagi tinggal serumah dengan suaminya, Alwin Basri. (TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO)

Di tengah proses hukum yang menjeratnya dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Wali Kota nonaktif Hevearita Gunaryati Rahayu atau Mbak Ita mengungkap fakta pribadi yang mengejutkan.

Dia mengaku telah lama tidak tinggal serumah dengan sang suami, Alwin Basri.

Pengakuan itu disampaikan Mbak Ita dalam sidang pembacaan nota pembelaan (pledoi) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Rabu (6/8/2025).

“Pengakuan ini membuka rahasia, atau mungkin bisa menjadi aib saya dan suami bahwa saat suami saya melakukan kegiatan-kegiatan sampai saat pemeriksaan oleh KPK, kami sudah tidak satu rumah," kata Mbak Ita di hadapan Ketua Majelis Hakim Gatot Sarwadi.

Mbak Ita menyampaikan, dirinya tinggal di rumah pribadi di Jalan Bukit Duta Nomor 12, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Di rumah itu, ia menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk menerima tamu.

Sementara suaminya menempati rumah berbeda, yakni di Jalan Bukit Duta Nomor 10 atau hanya terpisah satu bangunan di antaranya.

“Para saksi menyudutkan saya seolah mengetahui aktivitas suami saya, padahal kami tinggal beda rumah,” kata Mbak Ita menegaskan.

Ia bahkan menantang Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuktikan bahwa saat penggeledahan di rumah suaminya, tidak ditemukan barang-barang pribadinya seperti pakaian atau perlengkapan make-up.

“Saya punya kamar sendiri di rumah nomor 12,” imbuhnya.

Baca selengkapnya.

4. Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya

LADANG GANJA - Pimpinan KKB Nduga, Egianus Kogoya yang sedang pamerkan kebun ganja miliknya di Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo
LADANG GANJA - Pimpinan KKB Nduga, Egianus Kogoya yang sedang pamerkan kebun ganja miliknya di Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo (Dokumentasi Satgas OPS Damai Cartenz)

Aparat gabungan berhasil mengamankan Nowaiten Telenggen alias German Ubruangge yang diduga kuat sebagai anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kabupaten Nduga, Papua, kamis (7/8/2025). 

Pria berusia 30 tahun itu diketahui merupakan bagian dari jaringan kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya dan terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan bersenjata di wilayah Kenyam dan sekitarnya.

Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan setelah mendapatkan informasi masyarakat terkait keberadaan pelaku yang sedang berada di salah satu puskesmas dalam kondisi dipengaruhi minuman keras.

Sekitar pukul 09.04 WIT, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Polres Nduga guna pemeriksaan lebih lanjut.

Baca selengkapnya.

5. Kronologi Tewasnya Prada Lucky Namo Diduga Dianiaya Senior, Sempat Beri Pesan Terakhir ke Dokter

ANGGOTA TNI TEWAS - (Kiri) Foto Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) semasa hidup dan (Kanan) Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu (6/8/2025).
ANGGOTA TNI TEWAS - (Kiri) Foto Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) semasa hidup dan (Kanan) Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu (6/8/2025). (Kolase: POS-KUPANG.COM/HO)

Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) bernama Prada Lucky Namo, diduga tewas gara-gara dianiaya seniornya.

Prada Lucky merupakan anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/ Wakanga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prada Lucky mengembuskan napas terakhirnya di Ruang IGD RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu (6/8/2025), sekitar pukul 11.23 WITA.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Prada Lucky sempat memberikan pesan terakhirnya ke seorang dokter soal penganiayaan oleh seniornya.

Kronologi Tewasnya Prada Lucky Namo

Dirangkum dari Pos-Kupang.com, Prada Lucky dilarikan ke RSUD Aeramo pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Pemuda berumur 23 tahun itu datang dalam kondisi sadar.

Informasi yang beredar, pada tubuhnya terdapat luka lebam hingga sayatan.

Prada Lucky juga sempat memberikan pesan terakhir sebelum meninggal.

Ia mengaku kepada dokter sudah dianiaya oleh seniornya.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved