Curhatan Pedagang Bendera Merah Putih di Sejumlah Daerah Mengaku Sepi Pembeli

Berdasarkan pantuan Tribun-Timur.com, Jalan Jenderal Ahmad Yani rutin ditempati pedagang bendera tiap tahunnya.

Seorang warga Garut, Jawa Barat, Jajang, mengaku telah berjualan sejak seminggu lalu.

"Sudah satu minggu jualan di sini, yah, masih sepi pembeli," ujarnya, Selasa.

Jajang menjelaskan, dirinya menjual bendera merah putih dengan berbagai bentuk, dari ukuran kecil hingga besar. Harga bendera tersebut juga beragam, tergantung ukurannya.

"Harga paling tinggi Rp1 juta. Untuk umbul-umbul saya jual mulai Rp30 sampai Rp80 ribu."

"Kalau bendera merah putih ukuran kecil mulai Rp5 ribu sampai Rp15 ribu, itu bisa dipasang di motor atau mobil," imbuhnya.

Sementara itu, terkait omset penjualan bendera, Jajang menyebut cukup menjanjikan.

"Kalau barang punya sendiri pasti tinggi untungnya, kalau saya ini cuma ikut sama orang."

"Baru masuk ke Wajo, tahun lalu jualan di Palu. Di sini ada dua orang teman. Satu orang di dekat Pasar Tempe, satunya lagi di Jalan Sawerigading," ungkapnya.

Meski begitu, dirinya mengaku sampai sekarang masih minim pembeli.

"Masih sepi karena baru awal bulan. Tapi saya yakin ramai itu pasti 2 hari jelang HUT RI," tuturnya.

Lantas, bagaimana respons pemerintah atas kelesuan ini?

Terpisah, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengaku tidak percaya penjualan para pedagang bendera merah putih melesu. 

"Enggak lah," katanya ketika dimintai tanggapannya di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Dyah pun mendorong agar para penjual bendera merah putih tetap menjajakan dagangannya.

"Jangan gitu dong, masih bisa kok berjualan bendera apalagi menjelang 17 Agustus," ujar Roro.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Lebih Ramai yang Cari Bendera One Piece, Omzet Pedagang Bendera Merah Putih di Karawang Anjlok.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Cikwan Suwandi)(TribunKaltim.co/Renata Andini)(Tribun-Timur.com/M. Qabal Jubais)