Minggu, 5 Oktober 2025

Kembali ke Desa, Eks Karyawan Perusahaan Migas asal Kaltim Temukan Kesuksesan di Pertanian Organik

Hadi mendapat akses pelatihan agronomis dan penguatan kapasitas petani, termasuk teknik pemupukan berimbang dan pengelolaan hama ramah lingkungan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
PERTANIAN ORGANIK - Menanggalkan karier belasan tahun di industri minyak dan gas bukanlah keputusan ringan. Namun, bagi Hadi Sugianto (45), langkah ini justru menjadi awal dari perjalanan baru sebagai petani organik yang sukses dan kini bisa meraup  Rp120 juta per musim panen 

Ia juga mulai membuka lahan-lahan tidur di sekitarnya untuk diperluas menjadi areal tanam produktif.

“Kalau cuaca mendukung, satu hektar bisa menghasilkan Rp 24 juta sekali panen,” jelasnya.

Perjalanan Hadi tak lepas dari keterlibatannya dalam program Agrosolution, inisiatif pendampingan petani yang dijalankan oleh PT Pupuk Kaltim. 

Melalui program ini, ia mendapat akses pelatihan agronomis dan penguatan kapasitas petani, termasuk teknik pemupukan berimbang dan pengelolaan hama ramah lingkungan.

Baca juga: Kisah Inspiratif Jamaluddin, Sarjana Pulang Kampung Membangun Desa Kanreapia

“Program seperti ini membantu petani memahami pendekatan bertani yang lebih presisi dan berkelanjutan,” ujar Hadi.

Pihak Pupuk Kaltim menyebut bahwa Agrosolution dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui pendekatan hulu ke hilir.

Hingga pertengahan 2025, program ini telah menjangkau puluhan ribu petani di berbagai daerah.

VP Pengelolaan Pelanggan PT Pupuk Kaltim, Yusva Sulistyo mengatakan, agrosolution merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.

"Kami memberdayakan 43.932 petani dengan total lahan garapan seluas 90.739,56 hektare dan 185 proyek yang tersebar di 17 provinsi melalui program Agrosolution hingga Juni 2025," katanya.

Kini, Hadi tak hanya fokus mengembangkan usaha pertaniannya, tetapi juga aktif mengajak generasi muda untuk kembali melihat pertanian sebagai sektor yang menjanjikan.

“Dengan teknik yang tepat, hasil bertani bisa menyaingi penghasilan kerja kantoran. Bahkan bisa lebih stabil dan memberi dampak langsung bagi lingkungan sekitar,” tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved