Perjuangan Agen Pesiar di Flores dari Rumah ke Rumah Ajak Warga Melek Jaminan Kesehatan
Perjuangan tiga agen Program Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi (Pesiar) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Desa Geliting.
“Sejauh ini, sudah mendaftarkan 10 orang dalam JKN mandiri. Masih banyak yang belum daftar. Kita terus lakukan edukasi,” ucapnya.
Memang tak mudah dan butuh perjuangan. Berbagai tantangan yang dihadapi seperti penolakan dan cibiran dari warga. Namun, tak ada kata menyerah. Ia ingin agar warga tidak kesusahan ketika sakit.
Rendahnya Kesadaran dan Kendala Ekonomi

Erni mengaku pemahaman warga tentang kesehatan masih rendah. Mereka butuh JKN saat situasi genting atau mengalami sakit. Selebihnya mereka bersikap acuh tak acuh.
“Kita punya orang huru-hura saat melahirkan atau sakit, itu baru datang urus,” kata dia.
Erni harus bekerja keras lagi ke depan. Syukurnya, keluarga tidak keberatan jika Erni terus mengelilingi kampung mengajak warga menjadi peserta JKN.
"Mereka aman, suami dan anak dukung kerja begini," ujarnya.
Pengalaman serupa dialami Margareta Nona Sandri. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya jaminan kesehatan perlu ditingkatkan.
Sandri juga menemukan banyak warga yang tak mendaftarkan JKN karena kesulitan ekonomi. Masyarakat berpenghasilan rendah sulit membayar iuran JKN.
“Mereka bilang, iuran tiap bulan Rp 35.000, kalau di dalam rumah tiga atau empat orang berarti sudah sekitar Rp 140.000, lebih baik kami beli beras supaya kami bisa makan. Itu jawaban dari warga yang belum mendaftar jadi peserta JKN," ujarnya.
Kendati begitu, ia tak lelah mengedukasi warga dengan cara persuasif, tanpa memaksa. Kini, ia berhasil mendaftarkan tiga warga menjadi peserta JKN mandiri.
“Takutnya di saat-saat genting atau sakit pasti harus berobat. Kalau sudah daftar JKN mandiri sangat terbantu, tapi kalau tidak, pasti biaya lebih mahal," ujarnya.
Sementara itu, Ignasai Tince menuturkan telah berhasil mendaftarkan dua warga menjadi peserta JKN mandiri.
Tince yang adalah bidan desa itu, melakukan edukasi bagi warga setiap bulan saat pelaksanaan Posyandu.
"Untuk mendatangi warga sangat sulit bagi saya, karena alasan dari warga ada yang keluar kerja, ada yang tidak punya waktu, jadi saya menunggu waktu saat Posyandu," tutur dia.
Peningkatan Akses Jaminan Kesehatan
Kehadiran tiga agen Pesiar dinilai berkontribusi dalam peningkatan akses jaminan kesehatan. Hal itu diakui Kepala Desa Geliting, Makarius Oskar (58).
Seleksi Duta Muda BPJS Kesehatan bagi Pelajar SMA/SMK Sederajat, Daftar di Kantor Cabang Terdekat |
![]() |
---|
Sopir Angkot Jadi Pahlawan Penyebar Informasi soal JKN di Kota Bandung |
![]() |
---|
Cara Skrining Kesehatan Menggunakan Aplikasi BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan Pastikan Program JKN di Kota Langsa Sesuai Syariah |
![]() |
---|
Digitalisasi JKN Permudah Layanan, BPJS Kesehatan Raih Penghargaan Bergengsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.