Kronologis Kasus Siswa Tikam Guru di Pasangkayu Sulbar: Pelaku Bawa Badik Cari Selingkuhan Pacarnya

Dalam penyelesaian kekerasan tersebut, polisi mempertimbangkan diversi. Hal ini disampaikan oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pasangkayu, Bripka Rusdianto R, saat dikonfirmasi, Kamis (31/7/2025).

"Proses penyidikan masih berjalan. Tapi karena pelaku masih anak, maka semua tahapan hukum harus mengikuti ketentuan dalam UU SPPA. Ini termasuk penahanan, pemeriksaan, dan potensi diversi," ujar Rusdianto.

Undang-undang tersebut secara khusus mengatur proses hukum terhadap anak yang berhadapan dengan kasus pidana.

Baca juga: 3 Fakta Serma Tengku Dian Bunuh Istri di Deli Serdang: Ditetapkan Tersangka hingga Motif Ekonomi

Dengan cara pendekatan perlindungan dan pembinaan, bukan penghukuman semata. 

Rusdianto juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan kasus ini akan diarahkan ke proses diversi.

Diversi merupakan penyelesaian perkara di luar jalur peradilan formal, dengan pendekatan keadilan restoratif.

“Diversi bisa dilakukan jika semua pihak setuju, termasuk korban dan keluarganya. Kami masih dalam tahap koordinasi dengan keluarga korban untuk melihat apakah ada peluang damai secara kekeluargaan,” ujarnya.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa proses hukum tetap akan dijalankan. 

“Meskipun pelaku masih di bawah umur, perbuatannya tetap tidak bisa dibenarkan. Kami tetap proses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Guru SMK Ditikam Siswa Bawah Umur di Pasangkayu, Polres Pertimbangkan Diversi

dan

Siswa SMK Tikam Guru di Pasangkayu Tetap Diproses Hukum