Rabu, 1 Oktober 2025

Berita Viral

Akhir Polemik Tagihan Seragam Rp1,1 Juta di SD Negeri Ciledug Barat, Disdik Tangsel Tegur Kepsek

Ibu di Tangsel curhat tagihan seragam Rp1,1 juta per anak di SDN Ciledug Barat. Kepsek akui salah, Disdik tegaskan tak boleh ada pungutan seragam.

Penulis: Faisal Mohay
Warta Kota/Yulianto
SERAGAM SEKOLAH - Pembeli memadati kios penjual seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat (11/7/2025). Wali murid di Tangsel mengaku diminta uang pembayaran seragam sekolah Rp1,1 juta. 

TRIBUNNEWS.COM - Curhatan ibu di Kota Tangerang Selatan, Banten, bernama Nur Febri Susanti (38) viral setelah membongkar tagihan uang seragam Rp1,1 juta per anak.

Dua anak Nur Febri dipindahkan ke SDN Ciledug Barat dan telah diterima.

Namun, Kepala Sekolah meminta uang pembayaran seragam Rp1,1 juta ke rekening pribadinya.

Nur Febri merasa keberatan lantaran tagihan uang seragam begitu besar untuk ukuran sekolah negeri.

Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan (Disdik Tangsel) kemudian memanggil Kepala Sekolah untuk dimintai keterangan.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Didin Sihabudin, menerangkan Kepala Sekolah telah mengakui perbuatannya dan berjanji tak akan mengulangi.

"Ini baru pertama kali memang. Kepala sekolah, saya juga mohon maaf, saya merasa salah," paparnya, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, tak ada tagihan biaya seragam untuk siswa sekolah negeri sehingga tindakan Kepala Sekolah termasuk pelanggaran.

"Intinya, itu tidak boleh. Tidak boleh, begitu ya, bayar ke rekening, walaupun itu bukan SPP. Apapun namanya, itu tidak boleh," tandasnya.

Aturan tersebut sejalan dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan yang ramah anak.

"Anak harus mendapatkan hak belajar, hak pendidikan yang layak," tegasnya.

Baca juga: SMK Bina Budi Purwakarta Baru Terima 7 Pendaftar di SPMB 2025, 3 SMA di Bandung Alami Nasib Serupa

Hasil pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah disampaikan ke Kepala Dinas.

“Soal sanksi terhadap Kepala Sekolah, akan ditentukan setelah evaluasi lebih lanjut oleh pimpinan,” lanjutnya.

Kini, Nur Febri dapat menyekolahkan dua anaknya ke SDN Ciledug Barat setelah polemik ini diselesaikan Disdik Tangsel.

“Kami juga telah melakukan visitasi langsung dan melihat sendiri bahwa anak tersebut telah masuk ke ruang kelas dan mengikuti pelajaran," katanya.

Sebelumnya, Nur Febri mengaku diancam anaknya tak dapat bersekolah jika pembayaran seragam belum lunas.

"Kepala sekolahnya bilang, kalau saya tidak sanggup, lebih baik cari sekolah lain saja," ucap Nur dikutip dari TribunTangerang.com, Kamis (17/7/2025).

Biaya seragam Rp1,1 juta meliputi pakaian muslim, baju batik, rompi, topi, atribut, serta buku paket pelajaran. 

Baca juga: Sepi Pendaftar, 3 SMA di Bandung Ini Kekurangan Siswa Baru di SPMB 2025, Guru Sertifikasi Kena Imbas

Menurut Febri, biaya tersebut sangat besar lantaran anaknya diterima di sekolah negeri.

Febri mencurigai rekening pribadi kepala sekolah yang dicantumkan dalam tagihan seragam.

"Anak saya sudah diterima, tapi saat daftar ulang disodori daftar biaya seragam Rp1,1 juta. Itu harus lunas dan ditransfer ke rekening pribadi kepala sekolah," tandasnya.

Diketahui, Febri hanya berjualan pempek di rumahnya dengan sistem online, sedangkan suami bekerja sebagai tukang parkir.

"Penghasilan suami saya pas-pasan. Saya juga jualan seadanya. Kalau bisa dicicil, mungkin kami masih bisa usahakan. Tapi ini diminta langsung, tanpa opsi," jelasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Kepsek SDN Ciledug Barat Disebut Suruh Siswa Pindah Sekolah bila Tak Bisa Beli Seragam Rp 1,1 Juta

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah) (Kompas.com/Intan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved