Kolaka Utara Siap Jadi Eksportir Kakao, Bupati Optimistis Kakao Jadi Penopang Ekonomi Desa
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kakao Indonesia terus menurun—dari 667,3 ribu ton pada 2022 menjadi 632,1 ribu ton pada 2023.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti pentingnya replanting kakao untuk menggandakan produksi domestik yang baru mencukupi 45 persen kebutuhan nasional.
Baca juga: Investor Tertarik Libatkan Transmigran di Kemitraan Perkebunan dan Pengolahan Kakao
Sementara Kementerian Pertanian mendorong regenerasi petani milenial melalui program YESS dan akselerasi Standar Nasional Indonesia (SNI) benih kakao.
Bupati Kolaka Utara menyambut baik semua inisiatif tersebut dan menegaskan posisi daerahnya sebagai pionir:
“Kolaka Utara siap menjadi contoh bagaimana kolaborasi pemerintah dan swasta bisa menyelamatkan masa depan komoditas unggulan. Kakao adalah tulang punggung ekonomi desa yang tidak boleh ditinggalkan.”
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan regenerasi, Kolaka Utara membuktikan bahwa masa depan kakao Indonesia bisa tetap gemilang—dimulai dari desa-desa yang tak pernah lelah menjaga akar pertanian bangsa.
Kasum TNI Letjen Richard Tampubolon: Penertiban Hutan Tidak Serampangan, Semua Tahapan Harus Terukur |
![]() |
---|
Litao Mangkir dari Pemeriksaan, Polda Akan Jemput Paksa Anggota DPRD Wakatobi yang Buron 11 Tahun |
![]() |
---|
5 Fakta Litao jadi DPRD Wakatobi Meski DPO: Penerbit SKCK Dimutasi, Korban Tewas 11 Tahun Lalu |
![]() |
---|
Polisi Penerbit SKCK Anggota DPRD Wakatobi Berstatus DPO Litao Dimutasi ke Buton Utara |
![]() |
---|
Pengakuan Liato Anggota DPRD Wakatobi setelah Pembunuhan 11 Tahun Lalu Diungkit, Sempat Masuk DPO |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.