Senin, 6 Oktober 2025

Kapolri Terima Penghargaan LAM Riau atas Peran Tangani Karhutla

Kapolri Jenderal Listyo Sigit menerima anugerah adat dari LAM Riau atas kontribusinya menangani karhutla dan menjaga harmoni di Bumi Melayu.

Tribunnews.com/Handout
KEBAKRAN HUTAN DAN LAHAN - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) saat menerima anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAM Riau) di Balai Adat LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Sabtu (12/7/2025). Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam menjaga keamanan dan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.  

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARUKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAM Riau) sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam menjaga keamanan dan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.

Penghargaan diberikan dalam prosesi adat di Balai Adat LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Sabtu (12/7/2025).

Dalam prosesi tersebut, Kapolri dikenakan tanjak, selempang, keris, dan kalung pingat sebagai simbol kehormatan dan persaudaraan.

“Ingatan budi bukan sekadar memori, tetapi kesadaran moral yang melahirkan empati, penghargaan, dan perilaku terpuji,” ujar Ketua Umum DPH LAM Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, Minggu (13/7/2025).

Datuk Taufik menilai Kapolri telah menunjukkan kepemimpinan yang presisi dan humanis dalam penanganan karhutla, khususnya di Riau. Melalui kebijakan strategis yang dijalankan oleh Polda Riau, dampak karhutla berhasil ditekan dalam dua tahun terakhir.

“Kapolda Riau adalah figur pemimpin yang tidak hanya menjalankan tugas dengan tegas, tetapi juga dengan sentuhan kemanusiaan,” tambahnya, memuji Irjen Herry Heryawan.

Kebijakan Polri dalam penanganan karhutla mengedepankan kolaborasi dengan masyarakat adat dan pendekatan restoratif, sehingga dapat menjaga ekosistem tanpa mengabaikan kebutuhan ekonomi warga.

Baca juga: DPR Desak Aparat Tindak Tegas Pelaku Oplosan Beras Premium

Kapolri: Anugerah Ini Pengingat Moral Pengabdian

Jenderal Listyo menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. Ia menganggap anugerah adat itu bukan hanya simbol kehormatan, melainkan juga amanah moral agar pengabdian Polri tetap berpijak pada nilai luhur.

“Anugerah ini adalah pengingat bahwa setiap langkah pengabdian harus berakar pada budi dan nilai-nilai luhur,” ujar Sigit.

Kapolri juga menekankan pentingnya budaya Melayu sebagai jangkar moral di tengah tantangan global seperti konflik geopolitik, krisis iklim, hingga disrupsi teknologi.

“LAM Riau telah menjadi garda terdepan dalam merawat toleransi dan gotong royong. Nilai budaya ini adalah kekuatan bangsa,” tegasnya.

Baca juga: Momen Langka: Kapolri, UAS, dan Rocky Gerung Bertemu di Pondok Pesantren

Menutup sambutannya, Jenderal Sigit mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat sinergi demi suksesnya agenda Indonesia Emas 2045. Menurutnya, persatuan dalam keberagaman adalah fondasi utama pembangunan nasional.

“Bangsa kita satu kehendak: hidup rukun sebagai keluarga besar. Persatuan adalah kekuatan kita,” ujarnya.

Acara tersebut dihadiri Forkopimda Riau, Ketua Umum Bhayangkari, pejabat utama Mabes Polri, dan para tokoh adat Melayu. Prosesi puncak ditandai dengan tepuk tepung tawar, simbol doa keselamatan dan harapan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved