Senin, 29 September 2025

Penerimaan Siswa Baru

Kisah 5 SD di Banten hingga Semarang Minim Pendaftar, Kondisi Sekolah Jadi Alasan

Sejumlah sekolah dasar Banten hingga Semarang mengalami krisis murid berdasarkan dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025.

Penulis: timtribunsolo
Editor: Sri Juliati
TRIBUNJABAR.ID/JAENAL ABIDIN
SPMB DI JABAR - Ilustrasi ruang kelas. Sejumlah sekolah swasta di Jawa Barat mengaku kesulitan mencari siswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026. Sejumlah sekolah dasar Banten hingga Semarang mengalami krisis murid berdasarkan dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025. 

Pada SPMB 2025, SDN Taraman hanya menerima 3 pendaftar. Padahal sarana prasarana di SD ini relatif memadai. Begitu juga dengan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan (PTK).

Kepala SD Taraman, Patna Sutiwi mengungkapkan, orang tua menyekolahkan anak terkadang bukan hanya faktor sekolah semata melainkan juga kecenderungan berbasis agama.

"Jadi mungkin itu salah satu faktornya. Di samping anak usia 6-7 tahun di zona SD Taraman, tidak terlalu banyak ya," katanya pada Kamis (10/7/2025), mengutip dari TribunJogja.com.

Meskip hanya mendapatkan 3 murid di SPMB 2025 tahun ini, kegiatan belajar mengajar dipastikan akan tetap jalan dan tidak ada kendala apa pun.

5. SDN Wijimulyo Lor, Kulon Progo

Terakhir ada SDN Wijimulyo Lor, Kulon Progo yang hanya mendapat satu murid di tahun 2025.

"Sekolah kami menerima satu siswa saja tahun ini, namun nanti akan ada juga satu tambahan dari murid pindahan," beber Theresia Sriyati, Kepala SDN Wijimulyo Lor pada Kamis (3/7/2025), dikutip dari TribunJogja.com.

Penurunan angka pendaftar di sekolah ini terjadi sudah 4 tahun terakhir. Seluruh siswa di SDN Wijimulyo Lor, Kulon Progo hanya terdapat 29 siswa yang terbagi dalam enam kelas.

Letak sekolah dekat dengan persawahan dan jauh dari pemukiman warga membuat para orang tua tidak tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini.

Ia berharap pemerintah setempat dapat memberikan solusi agar untuk sekolah negeri yang letaknya terpencil.

(mg/Kiki Ratnasari)

Penulis merupakan peserta magang dari Universitas Sebelas Maret

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan