Momen Mendagri Tito Bandingkan Kinerja Dedi Mulyadi dengan Sri Sultan soal APBD: Jogja Terbaik
Momen Mendagri Tito bandingkan kinerja Dedi Mulyadi dengan Sri Sultan soal presentase realisasi belanja APBD.
Sementara, sisanya, yakni Rp31 triliun, harus dibagi lagi untuk keperluan publik dan membayar utang.
"Banyak yang tanya, berapa anggaran Jabar tahun ini? Rp31 triliun. Tapi, jangan dikira semuanya bisa dipakai."
"Kami harus bayar dulu utang PEN, BPJS, operasional Kertajati, sampai Masjid Al Jabbar," jelas Dedi, Rabu (9/7/2025), dilansir TribunJabar.id.
Baca juga: Dedi Mulyadi Dikritik Tito Karnavian dan Ono Surono gegara APBD Jabar, Gubernur Beri Penjelasan
Berikut di antaranya rincian utang Pemprov Jabar yang dimaksud Dedi:
- Utang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN): Rp600 miliar;
- Tunggakan BPJS: Rp334 miliar;
- Biaya operasional Bandara Kertajati: Rp60 miliar;
- Operasional Masjid Al Jabbar: Rp40 miliar;
- Tunggakan ijazah siswa: Rp1,2 triliun, dibayarkan melalui dana Bantuan Pendidikan
- Menengah Universal (BPMU).
Dedi melanjutkan, meski kebutuhan Pemprov Jabar termasuk banyak, pihaknya terus berupaya mengelola anggaran secara ketat agar dampak pembangunan bisa dirasakan oleh publik.
"Uangnya terbatas, tapi kebutuhan rakyat tetap harus dilayani."
"Jalan harus bagus, bencana harus ditangani, anak sekolah harus bisa lanjut, santri tetap dapat beasiswa. Itu komitmen saya," ujar dia.
Dedi mengakui situasi ini tidak mudah. Namun ia menjamin tak akan lari dari tanggung jawab. Pengetatan belanja dilakukan, tapi tidak dengan mengorbankan hak rakyat.
"Mohon doa dari masyarakat. Kami akan terus bekerja meski dengan napas fiskal yang pendek," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Tito gara-gara Kalah dari Sri Sultan HB X, KDM Jelaskan Begini
(Tribunnews.com/Endra/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.