Kecelakaan Tunggal di Jalan Kolonel Alamsyah Bengkulu Utara Menewaskan Balita, Begini Kronologinya

DM mengalami luka jahit di pelipis kanan, memar di kaki dan tangan, serta luka lecet.

Ia sempat dirawat di RS Charitas dan sudah diperbolehkan pulang.

Meski demikian, secara emosional, DM masih sangat terpukul atas meninggalnya putri pertamanya itu.

“Dia sangat terpukul dan masih trauma. Saat saya jenguk, dia terus menangisi anaknya yang meninggal,” tambah Basilio.

PA, korban remaja lainnya, mengalami luka yang cukup serius.

Ia menderita patah tulang di hidung, luka jahit di dagu dan belakang kepala, serta memar di bagian dada.

Saat ini, PA masih dirawat di RSUD Arga Makmur dan menjalani operasi ringan di bagian dagu.

“PA masih menjalani perawatan. Untuk patah tulang di hidung kemungkinan besar akan dirujuk ke rumah sakit lain karena memerlukan penanganan dokter bedah ahli saraf,” jelas Basilio.

Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman

Suasana duka menyelimuti keluarga korban di Desa Sukarami. FI, balita yang menjadi korban meninggal, merupakan anak pertama dari pasangan DM dan DN.

Sang ayah diketahui bekerja sebagai buruh tani di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sementara FI tinggal bersama ibunya, bibi, dan kakek-neneknya di Bengkulu Utara.

“Jenazah korban sudah dimakamkan di TPU Desa Sukarami kemarin,” ujar Basilio dengan suara bergetar. (TribunBengkulu.com/M. Bima Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Cerita Keluarga Korban Kecelakaan Tragis di Bengkulu Utara yang Tewaskan Balita 2 Tahun dan Kecelakaan Tragis di Bengkulu Utara: Balita 2 Tahun Tewas, Dua Luka Berat