Penyebab Tambang Pasir Ilegal di Cirebon Longsor, 2 Pekerja Tewas Tertimbun
Dua pekerja tewas akibat tambang longsor pada Rabu (18/6/2025). Wali Kota Cirebon, Effendi Edo ingatkan bahaya aktivitas tambang ilegal .
“Walaupun kita sudah sering ingatkan, sering lakukan sosialisasi, sampai terakhir kita pasang plang tanggal 4 Juni kemarin, tapi sudah ada yang cabut dan police line juga sudah dilepas,” lanjutnya.
Kedepan, pemerintah desa akan mencari alternatif pekerjaan untuk para warga.
"Salah satu yang kita bicarakan tadi, nanti kita akan membuat parit supaya tidak ada lagi mobil yang bisa masuk,” tandasnya.
Baca juga: Tangani Dampak Bencana, Kemensos Salurkan Bantuan ke Wilayah Longsor Purwakarta
Sebelumnya, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, mendatangi lokasi tambang dan menegaskan aktivitas tersebut dilarang.
"Kronologinya sebelum jam 8 mereka memang sudah terbiasa menambang, jadi meskipun sudah dilarang mereka curi-curi."
"Masih ada dua orang yang tertimbun, warga asli sini. Untuk korban selamat itu tadi tiga orang, yang dua masih di dalam," tuturnya.
Proses evakuasi terkendala kondisi tanah sehingga alat berat tak dapat digunakan maksimal.
"Kita berupaya, cuma lihat juga kondisi tanah yang di pinggiran itu apakah aman atau tidak untuk mendatangkan alat berat."
"Tergantung kondisi tanah yang di atasnya," imbuhnya.
Kedepan akan ada tindakan tegas bagi warga yang tetap melakukan aktivitas menambang pasir.
"Beberapa waktu yang lalu pemerintah daerah sudah melakukan upaya untuk tidak lagi menggali di galian C ini yang berbahaya," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 2 Pekerja Tertimbun Longsor Tambang Pasir di Argasunya Cirebon, Wali Kota: Mereka Curi-curi
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Eki Yulianto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.