Cerita Guru di Bekasi yang Dipekerjakan seperti ART, Beli Ayam Goreng hingga Antar Les Anak Kepsek
Inilah cerita guru dari sekolah elit di Bekasi, Jawa Barat yang diberi pekerjaan di luar guru. Seperti membeli ayam goreng untuk anak kepala sekolah
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah sekolah swasta di Jalan Baru Perjuangan, Marga Mulya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga lakukan penipuan.
Para orang tua siswa pun mendatangi sekolah mewah tersebut untuk meminta kejelasan soal program yang dijanjikan, namun tak terealisasi.
Bahkan, kegiatan belajar tiba-tiba diliburkan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Ternyata, keluhan bukan hanya dirasakan oleh orang tua siswa.
Para tenaga pengajar juga mengeluhkan tentang sikap sekolah elit tersebut.
Sejumlah guru mengaku bahwa kepala yayasan yang juga menjabat sebagai kepala sekolah kerap memberikan tugas di luar pekerjaan guru.
Bahkan, pekerjaan tersebut lebih mirip seperti pekerjaan yang biasa dilakukan asisten rumah tangga (ART), seperti membeli makanan hingga mengantar anak ke sekolah.
Mengutip TribunBekasi.com, seorang guru bernama Anisa Dwi Zahra menuturkan, ia pernah diminta kepala sekolah untuk membeli ayam goreng.
Ayam goreng tersebut nantinya diminta untuk diberikan kepada anak pemilik yayasan.
Bahkan, ia diminta untuk beli ayam goreng yang lokasinya cukup jauh.
"Saya juga pernah disuruh membeli ayam fried chicken jauh-jauh ke Jatiasih sedangkan fried chicken di sekitar sini (Bekasi Utara) kan juga ada, saya sudah komplain, kenapa harus beli jauh-jauh, terus dari pihak yayasan tidak tahu alasannya apa, akhirnya saya jalan," tuturnya.
Baca juga: Kisruh Sekolah Swasta di Bekasi: Guru Tak Dapat Gaji Penuh, Ijazah Ditahan hingga Setahun
Anisa mengatakan, meski mendapat uang tambahan, tapi ia tetap merasa keberatan.
"Dapet uang bensin, tapi sangat keberatan karena jauh sih, jarak dari sini ke tempat ayamnya itu emang lumayan kan," ucapnya.
Sementara itu, Salsabila Syafwani, pengajar lainnya mengatakan bahwa ia dan guru lainnya merasa resah karena diminta mengerjakan hal yang tak ada hubungan dengan sekolah.
"Terkadang itu kan kami dikontrak itu sebagai staf pendidik, terkadang kami tuh diberikan jobdesk yang di luar jobdesk guru, jadi kadang masalahnya disitu aja sih, kalau selama mengajar," kata Salsabila saat diwawancara Senin (16/6/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.