Kamis, 2 Oktober 2025

Balita di NTB yang Tangannya Diamputasi karena Diduga Korban Malpraktik akan Jalani Operasi Lagi

Bayi perempuan asal Kabupaten Bima, NTB, yang diduga jadi korban malpraktik rencananya akan melakukan operasi lanjutan pada Senin (16/6/2025).

Penulis: Rifqah
Instagram @whanadhika17
TANGAN AMPUTASI - Arumi balita di Bima dengan tangan kanan diamputasi imbas dugaan malpraktik petugas medis. Sang ibu, Marliana tengah memperjuangkan keadilan dan meminta hukum atas kasus ini ditegakkan. Bayi perempuan asal Kabupaten Bima, NTB, yang diduga jadi korban malpraktik rencananya akan melakukan operasi lanjutan pada Senin (16/6/2025). 

Selain itu, proses perawatan juga dinilai penuh hambatan, seperti saat Marlina meminta agar Kibo dirujuk ke rumah sakit lebih besar.

Dia mengatakan bahwa permintaannya tersebut sempat ditolak oleh petugas Puskesmas.

“Saya meminta rujukan ke RSUD Bima tapi ditolak. Saya hanya diberi salep dan suntikan. Baru pada tanggal 15 April sore saya dapat rujukan, itupun setelah saya menangis sambil gendong anak saya di IGD RSUD Sondosia,” jelasnya.

Namun, setibanya di RSUD Bima, kata Marlina, kondisi Kibo kembali disepelekan. 

Pemeriksaan fisik oleh dokter jaga dinilai tidak maksimal dan respons tenaga kesehatan terhadap kekhawatirannya dianggap meremehkan.

“Waktu saya bilang takut anak saya diamputasi, saya malah dijawab kurang baik,” tuturnya.

Kemudian, pada 16 April pukul 11.00 WITA, dokter spesialis akhirnya melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menyatakan bahwa infeksi sudah menyebar luas. 

Saat itu juga, Kibo langsung menjalani operasi darurat, tetapi kerusakan pada jari-jari tangan tidak bisa diperbaiki.

“Padahal malam itu anak saya kesakitan, demam tinggi, dan mual, tetapi tidak ada tindakan berarti," jelasnya.

Setelah itu, Kibo dirujuk ke RSUD Provinsi NTB di Kota Mataram pada 18 April 2025. 

Setelah observasi lebih lanjut di sana, dokter menyimpulkan amputasi adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawanya.

Amputasi kemudian dilakukan pada 12 Mei 2025. 

"Operasi darurat pun dilakukan pada saat itu dan hasilnya jari-jari tangan anak saya tidak berfungsi lagi."

"Dokter pun menjelaskan kalau tangan anak saya terinfeksi bakteri yang ganas dan terjadinya infeksi itu berasal dari bekas tusukan jarum," ungkapnya.

Selama hampir dua bulan mendampingi sang anak menjalani pengobatan, Marlina dan suaminya bahkan rela kehilangan pekerjaan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved