Pratama Wijaya, Mahasiswa Unila Tewas Sempat Ngambek, Ibu Tak Diberi Izin Ikut Diksar Mapala
Berikut fakta kasus mahasiswa Unila tewas saat Diklatsar Mapala. Ibu Pratama sempat tidak memberikan izin kepada anaknya.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya mahasiswa Universitas Lampung (Unila), Pratama Wijaya Kusuma, saat Pendidikan Latihan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam (Diklatsar Mapala), hingga kini masih bergulir.
Perlu diketahui, Pratama diduga tewas setelah dianiaya seniornya pada 28 April 2025 lalu.
Wirna Wani, ibu Pratama dalam kesempatannya menceritakan awal mula saat sang anak hendak ikut acara yang digelar oleh Organisasi Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahepel).
Perempuan berumur 40 tahun itu, ternyata sempat tidak memberikan izin kepada Pratama.
Hal tersebut membuat mahasiswa jurusan Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut bermuram durja.
Wirna khawatir anaknya akan capek apabila ngotot ikut acara Diksar Mapala.
Adu argumen pun tidak terhindarkan antara ibu dan anak ini.
Baca juga: Mahasiswanya Meninggal saat Diksar, Unila Bentuk Tim Investigasi dan Gandeng Polda Lampung
Pratama memastikan dirinya tidak akan kenapa-napa karena berangkat bersama teman-teman.
"Sempat saya tidak kasih (izin) untuk pergi ke diksar itu. Lalu anak saya ngambek."
"Dia bilang sudah gede, jangan dikekang terus," katanya, dikutip dari TribunLampung.co.id, Kamis (5/6/2025).
Wirna kemudian menegaskan anaknya dalam kondisi sehat saat berangkat Diksar Mapala.
Pratama tidak memiliki riwayat sakit yang bahkan mengharuskan dirinya dirawat di rumah sakit.
"Anak saya dari kecil tidak ada riwayat sakit. Paling hanya sakit panas, batuk, pilek."
"Tidak ada penyakit aneh-aneh. Belum pernah masuk ke rumah sakit," tambah dia.
Sosok korban
Wirna mengungkap sosok anaknya yang kini telah tiada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.