Jumat, 3 Oktober 2025

Galian Tambang di Cirebon Longsor

Lakukan Pelanggaran Fatal, Pemilik dan Kepala Teknik Tambang Gunung Kuda Cirebon Dianggap Lalai

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemilik tambang dan kepala teknik tambang diduga melakukan sejumlah pelanggaran yang fatal.

Penulis: Nuryanti
HO/Basarnas
LONGSOR TAMBANG - Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban longsor tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (31/5/2025). Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemilik tambang dan kepala teknik tambang diduga melakukan sejumlah pelanggaran yang fatal. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemilik tambang dan kepala teknik tambang Gunung Kuda, Cirebon, berinisial AK dan AR, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Diduga ada kelalaian dalam peristiwa longsor di lokasi tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/5/2025) lalu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemilik tambang dan kepala teknik tambang diduga melakukan sejumlah pelanggaran yang fatal.

“Terjadi pelanggaran terhadap prosedur pola penambangan yang benar, kemudian tidak memperhatikan keselamatan para pekerjanya,” ungkap Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, di RSUD Arjawinangun, Cirebon, Sabtu (31/5/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Menurutnya, sudah ada pengawasan dan saran dari pihak berwenang kepada pengelola tambang.

Namun, pemilik tambang disebut tidak mengindahkan saran itu.

Akibat kelalaian tersebut, polisi telah menetapkan pemilik tambang dan kepala teknik tambang sebagai tersangka.

Keduanya kini ditahan dan dijerat pasal berlapis, termasuk Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman pidana hingga 15 tahun penjara.

Lalu, Undang-Undang Keselamatan Kerja, Undang-Undang Perlindungan Kerja, Undang-Undang Minerba, serta Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.

8 Saksi Diperiksa

Polisi telah memeriksa delapan orang saksi terkait peristiwa longsor di lokasi tambang Gunung Kuda, Cirebon, tersebut.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, pemilik tambang dan kepala teknik tambang resmi ditahan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Perhutani Dosa soal Longsor Gunung Kuda: BUMN yang Aneh-aneh Segera Perbaiki Diri

“Kami telah memeriksa delapan orang saksi. Dari hasil pemeriksaan, kami menetapkan dua orang tersangka, yaitu pemilik tambang dan kepala teknik tambang,” ujar Kombes Sumarni, Sabtu, dilansir TribunJabar.id.

Sumarni menjelaskan, tambang yang longsor tersebut sudah beroperasi sejak 2014 dan merupakan salah satu aset milik koperasi.

Ia memastikan pihaknya akan terus mengusut tuntas kasus ini.

Walhi Jabar Soroti Lemahnya Pengawasan

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat, Wahyudin Iwang, menilai longsor di lokasi tambang Gunung Kuda adalah bukti nyata dari buruknya tata kelola pertambangan serta lemahnya pengawasan dari pihak pemerintah.

"Gunung Kuda bukan satu-satunya insiden yang memakan korban jiwa."

"Ini menunjukkan bahwa praktik tambang di Jawa Barat masih jauh dari profesional dan abai terhadap standar keselamatan," katanya kepada TribunJabar.id, Minggu (1/6/2025).

Menurut pengamatan pihaknya, banyak pelaku usaha tambang yang hanya menjadikan dokumen perizinan sebagai formalitas legal untuk menjalankan usaha, bukan sebagai panduan utama dalam praktik kerja.

Padahal, kata Iwang, dokumen perizinan semestinya mencakup pula Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) serta laporan berkala seperti Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

“Apakah pelaku usaha benar-benar menjalankan kewajiban membuat laporan semesteran? Apakah pemerintah benar-benar mengawasi kesesuaian antara praktik di lapangan dengan isi dokumen? Ini yang tidak jelas dan luput dari pengawasan,” papar dia.

Iwang lantas menyoroti bahwa selama ini pemerintah cenderung baru bertindak setelah insiden terjadi.

"Begitu ada korban, baru kelabakan. Ini cerminan bahwa fungsi kontrol pemerintah lemah," imbuhnya.

Baca juga: Kementerian ESDM Kerahkan Inspektur Tambang untuk Investigasi Longsor di Cirebon

EVAKUASI LANJUTAN - Petugas gabungan membawa jenazah korban tertimbun longsor menggunakan ambulans, di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025).
EVAKUASI LANJUTAN - Petugas gabungan membawa jenazah korban tertimbun longsor menggunakan ambulans, di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Korban Tewas Kembali Ditemukan

Diberitakan TribunJabar.id, proses pencarian korban longsor di kawasan tambang Gunung Kuda, kembali dilanjutkan pada hari ketiga, Minggu (1/6/2025) pagi.

Dalam pencarian tersebut, tiga ekor anjing pelacak (K-9) milik Polda Jawa Barat berhasil mengendus enam titik yang diduga menjadi lokasi jenazah korban tertimbun longsor.

Kepala Unit Satwa Direktorat Samapta Polda Jabar, Ipda Dindin, mengungkapkan anjing pelacak disebar ke tiga sektor berbeda, yaitu bagian barat, tengah, dan timur dari area longsoran.

“Sterilisasi di awal dilakukan dengan K-9 pada pagi tadi."

"Ditemukan tiga hingga enam titik, yang lokasinya saling berdekatan,” kata Dindin kepada wartawan di lokasi, Minggu.

Satu jenazah yang ditemukan pada hari ketiga adalah Nalo Sanjaya (53), warga Desa Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukupuntang.

Jenazah ditemukan di sektor barat bawah, di balik bongkahan batu besar.

“Alhamdulillah, kita (Tim SAR) pada pukul 10.41 WIB tadi telah menemukan satu lagi jenazah atas nama Nalo Sanjaya (53)” ungkap Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, usai proses evakuasi, Minggu.

Yusron mengatakan, titik penemuan jenazah ini menguatkan dugaan bahwa para pekerja tambang sempat berlindung di balik batu besar saat longsor terjadi.

“Kalau kita lihat polanya, kurang lebih ada satu jenazah ditemukan di satu titik, kemungkinan besar rekan-rekannya juga ada di situ."

"Karena pekerja ini kan saling berkelompok, satu truk mungkin beberapa pekerja,” terangnya.

Baca juga: Perintah Dedi Mulyadi Terkait Tambang di Gunung Kuda Cirebon: Cabut Kerja Sama, Ubah Tata Ruang

Pada Minggu siang, tim SAR menemukan satu jenazah lainnya, yakni Wahyu Galih (26), warga Desa Cipanas.

Korban ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB dan langsung dievakuasi ke RS Arjawinangun.

Dengan penemuan dua jenazah tambahan hari ini, total korban meninggal dunia yang telah ditemukan mencapai 19 orang dari total 25 korban yang diperkirakan tertimbun longsor.

Saat ini, masih ada enam korban yang belum ditemukan.

Sebelumnya, hingga Sabtu (31/5/2025) sore, tercatat 17 orang meninggal dunia akibat longsor galian tambang di Gunung Kuda, Cipanas, Cirebon, Jawa Barat.

Inilah daftar korban meninggal dunia hingga Sabtu sore:

1. Sukandra bin Hadi (51), Girinata, Dukuhpuntang, Cirebon.

2. Andri bin Surasa (41), Kel. Padabenghar, Kuningan.

3. Sukadi bin Sana (48), Astanajapura, Cirebon.

4. Sanuri bin Basar (47), Semplo, Palimanan, Cirebon.

5. Dendi Irawan (45), Sukasri, Cimenyan/Bobos, Dukuhpuntang, Cirebon.

6. Sarwa bin Sukira (36), Blok Pontas, Kenanga, Sumber, Cirebon.

7. Rusjaya bin Rusdi (48), Blok Beran Barat, Beberan, Palimanan, Cirebon.

8. Suparta bin Supa (42), Kepuh, Palimanan, Cirebon.

9. Rio Ahmadi bin Wahyudin (28), Cikalahang, Dukuhpuntang, Cirebon.

10. Ikad Budiargo bin Arsia (47), Budur, Ciwaringin, Cirebon.

11. Jamaludin (49), Blok Lurah, Krangkeng, Indramayu.

12. Wastoni (25), Blok Lurah, Krangkeng, Indramayu.

13. Toni (usia belum tercatat), Kepuh, Palimanan, Cirebon.

14. Rion Firmansyah (28), Gunung Santri, Kelurahan Kepuh, Palimanan, Cirebon.

15. Sakira (44) warga Blok Karang Baru, Kelurahan Cikeusal, Kecamatan Gempol.

16. Sanadi (47) warga Blok Karang Anyar, Kelurahan Cikeusal, Kecamatan Gempol.

17. Sunadi (30) warga Blok II Wanggung Wangi, Kelurahan Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ini Pelanggaran Fatal Kepala Teknik Tambang Gunung Kuda yang Ambrol, Padahal Sudah Disarankan

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Adhim Mugni Mubaroq/Nappisah/Eki Yulianto)

Berita lain terkait Galian Tambang di Cirebon Longsor

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved