Kondisi Siswa SD di Riau sebelum Tewas, Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Kelas
Penyebab kematian siswa SD di Riau masih diselidiki. Diduga korban dianiaya kakak kelasnya di sekolah. Orang tua korban meminta keadilan ke sekolah.
TRIBUNNEWS.COM - Polres Indragiri Hulu, Riau, masih menyelidiki dugaan perundungan yang menewaskan seorang siswa kelas 2 SD berinisial C (8).
Orang tua korban melaporkan kasus ini pada Senin (26/5/2025) setelah korban meninggal.
Dugaan penganiayaan dilakukan sejumlah siswa kelas 5 pada Senin (19/5/2025).
Hasil penyelidikan sementara ditemukan tanda kekerasan pada jasad korban.
Identitas siswa yang diduga terlibat penganiayaan, yakni HM (12), RK (13), MJ (11), DR (11), dan NN (13).
Setelah proses autopsi selesai, jenazah dimakamkan di TPU Desa Buluh Rampai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu, Selasa (27/5/2025).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kabupaten Inhu, Anto, mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya korban.
"Saya mewakili Kepala Disdikbud Inhu menyampaikan belasungkawa kepada keluarga," bebernya, Selasa.
Ia akan meminta keterangan kepala sekolah untuk mengungkap kasus ini.
Awalnya, korban mengalami sakit di bagian perut dan mengaku ke orang tua mengalami perundungan.
Orang tua mendatangi sekolah pada Jumat (23/5/2025), untuk meminta klarifikasi dari kepala sekolah.
Baca juga: Sosok C, Siswa SD di Inhu Riau yang Tewas Dikeroyok Kakak Kelas, Cerdas sejak TK hingga Juarai Lomba
Saat itu, kondisi korban memburuk dan badannya membungkuk.
Korban kemudian dirawat di RSUD Indrasari Rengat dan dinyatakan meninggal pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.
Ayah korban, Gimson Butar-butar, menjelaskan proses mediasi sempat dilakukan dengan melibatkan empat orang tua siswa terduga pelaku penganiayaan.
Lima hari setelah mediasi, korban dinyatakan meninggal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.