Ayam Goreng Widuran
Pemkot Solo Terima Banyak Aduan Terkait Ayam Goreng Widuran, Respati Ardi Langsung Bertindak
Pemkot Solo terima banyak aduan terkait Ayam Goreng Widuran yang ternyata ada menu nonhalal, berujung restoran ditutup sementara.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Sri Juliati
"Untuk menjaga kerukunan umat beragama dan perlindungan konsumen yang paling penting."
"Konsumen dilindungi haknya untuk mengetahui sesuai keterangan yang ada, demi kebaikan bersama bersedia menutup," imbuhnya.
Sementara itu, karyawan Ayam Goreng Widuran, Ranto, mengaku pemberian keterangan nonhalal baru dilakukan setelah banyaknya komplain yang ditujukan ke restoran ini.
Ranto mengatakan, menu yang viral disebut nonhalal merupakan kremes ayam goreng.
"Udah dikasih pengertiannya nonhalal.Ya karena viralnya dikasih pengertian nonhalalnya kremesnya itu. Beberapa hari yang lalu," katanya saat ditemui, Sabtu (24/5/2025).
Ia menjelaskan, keterangan nonhalal itu sudah disertakan di outlet, sosial media, hingga Google Maps.
"Reklame sudah ada. Di IG (Instagram) sudah ada. Baru yang viral ini," tandasnya.
Sejak berdiri pada 1973, Ranto menyebut kebanyakan pelanggan mereka merupakan nonmuslim.
"Kebanyakan nonmuslim (pelanggan). Sejak 1973," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pasca Ayam Goreng Widuran Solo Diminta Tutup Sementara, Pemilik Disebut Ucapkan Terima Kasih
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.