Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
9 Warga yang Tewas Akibat Ledakan di Garut Kerja di Tempat Pemusnahan Amunisi, Dibayar Rp150 Ribu
Dalam proses pemusnahan amunisi itu, warga biasanya bekerja sampai belasan hari, tergantung dari datangnya barang yang akan dimusnahkan.
"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya, dikutip dari TribunJabar.id.
Tim kemudian menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.
Saat tim menyusun amunisi aktif tak layak pakai di lubang itu, terjadilah ledakan yang menewaskan 13 orang tersebut.
"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya.
Saat ini, Brigjen Wahyu mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi ledakan sampai aman bagi warga.
"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan. Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," katanya.
"Kami segenap keluarga besar TNI berbela sungkawa. TNI yang menjadi korban musibah ini merupakan prajurit yang miliki dedikasi tinggi dan kami juga duka cita atas meninggalnya warga sipil," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kerja di Tempat Pemusnahan Amunisi Dibayar Rp 150 Ribu Per Hari, Ditambah Hasil Jual Sisa Rongsok
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari/Muhamad Nandri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.