Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
9 Warga yang Tewas Akibat Ledakan di Garut Kerja di Tempat Pemusnahan Amunisi, Dibayar Rp150 Ribu
Dalam proses pemusnahan amunisi itu, warga biasanya bekerja sampai belasan hari, tergantung dari datangnya barang yang akan dimusnahkan.
Berikut daftar lengkap identitas 13 korban yang tewas tersebut:
- AGUS BIN KASMIN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- IPAN BIN OBAR, alamat Kp Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- ANWAR BIN INON,alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
- ENDANG, alamat Singajaya (MD).
- YUS IBING BIN INON, alamat Kp. Cidahon Kec. Pameungpeuk (MD).
- IYUS RIJAL, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- TOTO, Alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- DADANG, alamat Kp. Sakambangan Kec. cibalong (MD).
- RUSTIAWAN, alamat Kp. Cimerak Kec. Cibalong (MD).
- Kolonel CPL ANTONIUS HERMAWAN. ST. MM, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
- Mayor CPL ANDA ROHANDA, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
- KOPDA ERI DWI PRIAMBODO, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
- PRATU APRIL SETIAWAN, Tim GUPUSMI 3 Jakarta (MD).
Warga Diduga Mendekat Incar Sisa Tembaga dari Granat
Kristomei juga mengungkapkan, lahan yang digunakan untuk lokasi peledakan merupakan lahan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut, yang memang rutin dilakukan dan lokasinya jauh dari pemukiman warga.
"Lahan yang sudah rutin digunakan untuk pemusnahan amunisi expired," ujarnya.
Kristomei juga mengungkapkan alasan warga sipil yang biasanya mendatangi lokasi saat ada aktivitas peledakan amunisi kedaluwarsa itu.
Mereka datang dengan tujuan mengambil sisa-sisa serpihan amunisi untuk dikumpulkan.
"Tembaga atau besi bekas dari granat atau mortir, itu yang biasanya masyarakat ambil," ujarnya.
Menurut warga setempat, kegiatan semacam ini memang sudah sering dilakukan sebelumnya.
Saat ada kegiatan itu, para warga biasanya juga telah mendapat imbauan agar menjauh dari lokasi.
“Sudah beberapa kali ada pemusnahan di sini. Warga biasa diperingatkan agar tidak mendekat,” ujar jurnalis Kompas TV, Ridwan Mustafa dalam laporan live Breaking News Kompas TV, Senin.
Sejumlah saksi mata menyebut bahwa sebelum pemusnahan dilakukan, sudah ada pemberitahuan dari petugas kepada warga untuk menjauh.
Namun, berbeda dari sebelumnya, kali ini pemusnahan justru menimbulkan petaka hingga menewaskan belasan orang.
Korban ditemukan di sekitar titik ledakan dan beberapa langsung dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, Garut Selatan.
Saat ini, lokasi kejadian sudah disterilkan oleh petugas dan tidak diperbolehkan diakses oleh warga maupun pihak yang tidak berkepentingan.
Kronologi
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologis kejadian yang menewaskan 13 orang itu.
Sejak awal, menurut Brigjen Wahyu, tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.