Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
9 Warga yang Tewas Akibat Ledakan di Garut Kerja di Tempat Pemusnahan Amunisi, Dibayar Rp150 Ribu
Dalam proses pemusnahan amunisi itu, warga biasanya bekerja sampai belasan hari, tergantung dari datangnya barang yang akan dimusnahkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengonfirmasi bahwa proses penyerahan seluruh jenazah telah selesai dilakukan.
"Hari ini, tiga jenazah terakhir telah diberangkatkan ke Desa Sagara untuk dimakamkan, terimakasih kepada semua yang bekerja dari anggota TNI-Polri dan nakes," ujar Nurdin kepada Tribunjabar.id, Selasa (13/5/2025) malam, dikutip dari TribunJabar.id.
Nurdin mengatakan, pemakaman berlangsung dengan penuh haru, tangis keluarga dan warga pecah saat prosesi pelepasan jenazah dilaksanakan.
Atas kejadian yang menciptakan duka mendalam bagi keluarga korban ini, Nurdin menyampaikan, pihaknya atas nama Pemerintah Kabupaten Garut mengucapkan turut berdukacita.
"Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," ungkapnya.
Untuk keluarga korban, akan disediakan trauma healing setelah kejadian yang menimpa mereka itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana,Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana.
Dia mengatakan, pihaknya akan mendampingi keluarga korban dalam proses trauma healing tersebut.
"Kita terjunkan 9 orang, kita akan dampingi untuk proses trauma healing," ujarnya kepada Tribunjabar.id.
Identitas Korban
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi mengungkapkan, ada sembilan warga sipil dan empat anggota TNI yang turut menjadi korban tewas dalam peristiwa tersebut, salah satunya adalah Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Kepala Gudang Pusat Munisi III.
"Korban-korban yang meninggal dunia di lokasi ledakan saat ini sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk otopsi dan pemulasaran jenazah," ujar Mayjen Kristomei Sianturi, dikutip dari TribunJabar.id.
Direktur RSUD Pameungpeuk, Lulu Fahrizah Balqis menyampaikan kondisi 13 jenazah yang berada di RSUD Pameungpeuk, ada yang masih utuh dan ada juga yang sudah terpecah-pecah badannya.
"Jenazah sudah dimasukkan ke dalam kantong-kantong jenazah, ada yang memang kondisi utuh dan sudah terpecah-pecah," katanya dalam siaran Kompas TV.
Pihak rumah sakit, sambung Lulu, telah menerima identitas 13 jenazah tersebut sambil mendapatkan bantuan dokter forensik dari satuan TNI di sana.
"Kalau untuk korban luka-luka kami belum mendapatkan laporannya. Jarak dari RS ke Cibalong itu sekitar 6 KM," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.