Polisi Selidiki Penyebab Tembok Ambrol di Ponpes Gontor Magelang, 2 Saksi Diperiksa
Polisi menyelidiki penyebab tembok kolam penampung air di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Magelang.
TRIBUNNEWS.COM - Tembok kolam penampung air di lingkungan Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, runtuh dan menimpa para santri, Jumat (25/4/2025).
Akibat insiden tersebut, sebanyak 29 santri menjadi korban, dengan rincian 25 santri mengalami luka-luka dan empat santri meninggal dunia.
Saat ini, pihak kepolisian sedang menyelidiki penyebab ambrolnya tembok tersebut.
Polisi melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengurai kronologi kejadian serta mendalami apakah ada unsur pidana dalam insiden tersebut.
Hal tersebut disampaikan Kapolresta Magelang, Kombes Pol Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar, saat ditemui Tribun Jogja di Mapolresta Magelang, Senin (28/4/2024).
"Untuk potensi pidana, kita masih lakukan penyelidikan. Hari ini ada dua saksi (dari pihak pondok yang diperiksa)," ucap Herbin.
Ia menekankan, evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur di lingkungan pondok juga akan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kita sudah komitmen dengan Pak Bupati dan Forkopimda untuk mengevaluasi pembangunan-pembangunan ini supaya tidak terjadi lagi ke depannya," terangnya.
Sebagai informasi, enam santri masih menjalani perawatan akibat luka-luka.
Rinciannya, lima santri dirawat di RSUD Merah Putih Magelang, sedangkan satu santri lainnya dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
"Sekarang masih ada lima orang yang dirawat. Dua santri lainnya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter pada Sabtu dan Minggu kemarin," tutur Humas RSUD Merah Putih, Priyo Sulistyono.
Baca juga: Akibatkan 4 Santri Tewas, Penyebab Tembok Ambrol di Ponpes Gontor Magelang Diselidiki
Priyo mengatakan, kondisi lima santri yang masih dirawat beragam.
Ada yang sedang menjalani operasi, ada yang masih dalam pemantauan, dan ada yang menjalani perawatan intensif.
"Namun secara umum, kondisi mereka membaik," ucap Priyo.
Lebih lanjut, Priyo berujar bahwa santri yang tak mempunyai BPJS atau BPJS-nya tidak aktif akan ditanggung oleh pemerintah daerah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.