Profil dan Sosok
Sosok Yuda Heru, Dokter Hewan Lakukan Sekretom ke Manusia: Dosen UGM, Terkenal hingga Luar Negeri
Berikut sosok Yuda Heru Fibrianto, dokter hewan yang melakukan praktik sekretom ilegal ke manusia. Dosen UGM.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Yuda Heru Fibrianto, dokter hewan yang melakukan praktik sekretom ilegal terhadap manusia di Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Praktik sekretom ilegal berhasil dibongkar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI (Bareskrim Polri), pada 25 Juli 2025 kemarin.
Awalnya, BPOM menerima laporan masyarakat mengenai dugaan praktik pengobatan sekretom ilegal oleh dokter hewan yang dilakukan terhadap pasien manusia.
Dikutip dari pom.go.id, sekretom merupakan salah satu produk biologi yang merupakan turunan dari sel punca/stem cell.
Sekretom didefinisikan sebagai keseluruhan bahan yang dilepaskan oleh sel punca, mencakup mikrovesikel, eksosom, protein, sitokin, zat mirip hormon (hormone-like substances), dan zat imunomodulator.
Dikutip dari web resmi Rumah Sakit Mitra Keluarga, pengobatan sekretom memiliki segudang manfaat, antara lain atasi penyakit saraf karena penuaan, gangguan sistem saraf pusat, penyakit jantung, penuaan hingga penyakit autoimun.
Praktik pengobatan ini menggunakan produk sekretom ilegal yang disuntikkan secara intra muscular seperti pada bagian lengan.
Kembali ke kasus Yuda Heru, ia membuat produk sekretom secara mandiri dan belum memiliki nomor izin edar (NIE) BPOM.
Akibat perbuatannya yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Dokter Hewan Buka Praktik Sekretom Ilegal untuk Manusia, Pihak Pasien: Anak Sembuh dari Ginjal Bocor
Siapa sosok Yuda Heru?
Yuda Heru diketahui berstatus sebagai dosen Fakultas Kesehatan Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Dikutip dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, ia mengawali pendidikannya di S1 Kedokteran Hewan UGM.
Pria kelahiran Jogja, 18 Februari 1969 ini, berhasil menyandang gelar dokter hewan (drh.) usai lulus pada 1993 silam.
Ia kemudian lanjut mengambil S2 Sains Veteriner, ilmu kedokteran yang mempelajari kesehatan dan penyakit hewan, serta hubungannya dengan kesehatan manusia, dengan fokus pada penelitian, pencegahan, dan pengobatan penyakit.
Dirinya lulus pada 1999.
Sementara, gelar doktor teriogenologi dan bioteknologi, ia dapatkan dari Universitas Nasional Seoul, Korea Selatan, lulus 2006.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.